Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 21 Oktober 2023 | 08:10 WIB
ilustrasi Perang Kemerdekaan. Kisah perlawanan Radin Inten I terhadap Belanda. [Suara.com/Iqbal]

Pada tahun 1816, sesudah perang Eropa selesai, melalui surat perjanjian antara pemerintah Inggris dan pemerintah Belanda, maka Indonesia dikembalikan ke tangan Belanda lagi.

Pada tahun ini juga di Lampung diangkat seorang Asisten Residen yang berada di bawah Residen Banten. Radin Inten I tidak mendekati Belanda atau mengajukan permohonan pengakuan terhadap kedudukannya.

Radin Inten I malah mengadakan persekutuan dengan Daeng Rajah di Tulang Bawang dan Seputih. Sikap kemerdekaan ini dipandang oleh Belanda sebagai sikap keras kepala.

Pemerintah Belanda sendiri tidak dapat mengelakkan kenyataan akan eksistensi kekuatan Radin Inten I di Lampung.

Baca Juga: VO di-DO Usai Kumpul Kebo dengan Oknum Dosen UIN Lampung, Nasibnya Kini Makin Miris

Oleh karena pada bulan Juni 1817, Asisten Residen Belanda Kruseman menemui Radin Inten I di Kalianda. Lalu tercapailah kesepakatan. Isi kesepakatan itu:

1. Raden Intan I bersedia mengakhiri jalan kekerasan dan bersedia membantu pemerintah;
2. Raden Intan I akan diakui kedudukannya sebagaimana halnya pada zaman pemerintah Daendels;
3. Raden Intan I mendapat pensiun sebesar f.1.200,- setahun se- dangkan saudara-saudaranya masing-masing f.600,- setahun.

Tetapi masa damai ini hanya sebentar. Hubungan Radin Inten I dengan pemerintah Belanda kembali meruncing. Pemerintah Belanda lalu menempuh jalan kekerasan.

Pada bulan Desember 1825, gezag- hebber Lelievre di Telukbetung bersama Letnan Misonius dengan kekuatan 35 orang serdadu dan 7 opas datang ke Negara Ratu dengan maksud menangkap Radin Inten I untuk dibawa ke Telukbetung.

Rupanya Radin Inten I dalam keadaan sakit. Dia meminta waktu dua hari sebelum dibawa ke Telukbetung. Sementara itu Lelievre dan pasukannya beristirahat di Negara Ratu.

Baca Juga: Ditabrak Truk dari Belakang di Depan Putaran SMAN 5 Bandar Lampung, Wanita Ini Meninggal

Pada tanggal 13 Desember 1825 pagi hari, Radin Inten I menyerang perkemahan orang-orang Belanda. Lelievre tewas bersama orang sersan, sedang Letnan Misonius mengalami luka. Mereka terpaksa pulang di Telukbetung tanpa Raden Intan I.

Load More