SuaraLampung.id - Selama sepekan terakhir tiga wilayah hutan di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, terbakar seluas 92 hektare.
Kebakaran terjadi di Seksi PTN wilayah I Way Kanan seluas 57 hektare dan Seksi PTN wilayah I PTN Way Kanan dan Way Bungur seluas 35 hektare.
Koordinator pemadam kebakaran Dicky menduga kebakaran lahan di TNWK terjadi secara sengaja yang dilakukan oleh orang dengan tujuan tertentu.
Kata Dicky, pemadaman api dilakukan oleh anggota Polhut, mitra Balai TNWK dan beberapa masyarakat desa penyangga hutan TNWK.
"Kami sudah patroli hutan baik sebelum ada kebakaran dan paska terjadinya kebakaran, untuk memitigasi atau menekan angka kebakaran hutan," kata Dicky.
Dicky mengakui hampir setiap musim kemarau hutan TNWK terbakar namun lokasi yang terbakar bukan di pusat hutan melainkan di pinggir hutan. Mayoritas yang terbakar merupakan semak ilalang.
Diduga pelaku pembakaran lahan TNWK adalah para pemburu liar yang biasa beraksi di dalam hutan TNWK.
Mantan pemburu liar dalam hutan Way Kambas inisial KL warga Kecamatan Braja Selebah mengatakan kemarau merupakan momen dimana para pemburu melakukan pembakaran semak pinggiran hutan Way Kambas.
"Dulu waktu saya masih hobi berburu dengan kawan-kawan, kalau musim kemarau seperti ini cari lokasi pinggir hutan yang ilalangnya sudah kering untuk dibakar," kata Pria sepuh itu, saat ditemui Senin (24/7/2023).
Baca Juga: OKU Selatan Kian Dilanda Banjir Bandang, Akademisi Lingkungan Kritisi Alih Fungsi Hutan
Ketika semak sudah terbakar dan musim hujan tiba, menurut KL, lokasi hutan yang terbakar akan ditumbuhi rumput hijau. Ini menjadi tempat bagi menjangan mencari makan. Ketika menjangan berkumpul mencari makan di lokasi itu, barulah para pemburu liar beraksi.
"Ketika musim hujan tiba, kami sering masuk malam hari dengan membawa senapan gejlok, ada yang bawa anjing. Tapi itu pengalaman saya 10 tahun silam," ucap KL.
Kontributor : Agus Susanto
Berita Terkait
-
OKU Selatan Kian Dilanda Banjir Bandang, Akademisi Lingkungan Kritisi Alih Fungsi Hutan
-
GAPKI Ingatkan Kebakaran Hutan Tidak Identik dengan Kebun Sawit
-
8 Orang Ditangkap Terkait Karhutla di Rokan Hilir, Satu Masih di Bawah Umur
-
Banjarbaru Dikepung Kebakaran Lahan, Ratusan Petugas dan Relawan Dikerahkan untuk Padamkan Api
-
Tim Dokter TNWK Selidiki Penyebab Kematian Gajah Mambo
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK dari Partai Apa? Ardito Ternyata Baru Gabung Golkar
-
Bupati Lampung Tengah Kasus Apa? KPK Ungkap Dugaan Suap Rp 5,7 Miliar hingga Penahanan
-
KPK Tangkap Lima Orang Terkait OTT Bupati Lampung Tengah, Begini Awal Kejadiannya
-
Cek Fakta: Viral Video TNI Tangkap Kapal Malaysia Pengangkut Emas Ilegal, Benarkah Terjadi?
-
Belanja Hemat Akhir Tahun! Harga Sabun, Deodoran, Pasta Gigi & Body Lotion di Indomaret Anjlok