SuaraLampung.id - Tim dokter Taman Nasional Way Kambas (TNWK) sedang mencari tahu penyebab kematian dari seekor gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) bernama Mambo.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Hermawan, mengatakan hingga kini penyebab kematian gajah Sumatera yang bernama Mambo belum diketahui.
Sebab berdasarkan catatan medis, gajah tersebut tidak pernah gemuk dengan Body Condition Index (BCI) hampir selalu bernilai tiga bahkan terkadang kurang.
"Semasa hidupnya tim medis Balai TNWK telah melakukan pemeriksaan darah berulang, namun tidak ditemukan adanya kelainan atau sakit tertentu. Terhadap gajah Mambo juga telah dilakukan perawatan rutin berupa pemberian vitamin baik oral maupun melalui infus," kata dia.
Baca Juga: Gajah Sumatera Mambo Mati di Pusat Latihan Way Kambas, Dilakukan Autopsi Organ
Gajah Mambo merupakan gajah hasil rescue dan ditranslokasi dari Palembang ke PLG TNWK pada tanggal 15 April 1985.
"Menurut informasi dari mahout atau pawang sehari sebelum kematian, gajah Mambo masih terpantau makan dan minum normal. Sekitar pukul 06.30 WIB para mahout PLG beraktivitas seperti biasa mengeluarkan gajah dari kendang untuk digembalakan, pada saat itu gajah Mambo terpantau dalam kondisi masih berdiri di kandangnya, namun sekitar pukul 06.45 terpantau dalam kondisi roboh," kata dia.
Dia menambahkan, melihat kondisi tersebut, para mahout berupaya membangunkan gajah Mambo menggunakan bantuan gajah-gajah lain, namun tidak berhasil dan kondisi gajah Sumatera itu semakin melemah.
"Tepat pukul 07.10 WIB pada Jumat, oleh tim medis PLG TNWK gajah Mambo dinyatakan telah mati," kata dia.
Dokter yang menangani kematian gajah Sumatera di TNWK Drh. Diah Esti Anggraini mengatakan bahwa tim dokter telah melakukan nekropsi dengan mengambil sampel dari Mambo yakni hati, jantung, paru-paru, ginjal, limpa, usus, lambung dan otak yang akan dilakukan pemeriksaan laboratorium di Balai Besar Veteriner (BBVet) Bandar Lampung.
Baca Juga: PHR Raih Dua Penghargaan di Ajang Indonesia Social Responsibility Award 2023
“Secara inspeksi atau pengamatan visual (makroskopis) dan palmasi atau perabaan ditemukan beberapa hal, yaitu pada hepar ditemukan beberapa batu, pelemakan pada organ jantung dan terdapat penebalan berupa jaringan ikat pada paru-paru sehingga mengganggu pernapasan” kata dia.
Gajah Sumatera merupakan salah satu jenis satwa liar dilindungi di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (LHK) Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/ KUM.1/6/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri LHK Nomor: P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar yang diilindungi.
Berdasarkan The International Union for Conservation (IUCN) Red List of Threatened Species, Gajah Sumatera berstatus spesies yang terancam kritis (Critically Endangered) dan beresiko tinggi untuk punah di alam liar.
Selain itu, Gajah Sumatera juga merupakan satwa prioritas dan menjadi salah satu prioritas dalam pengelolaan di Kawasan TNWK. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Museum Gajah: Lebih dari Sekedar Museum Tertua di Asia Tenggara
-
Rumah Sakit Gajah Pertama di India: Secercah Harapan bagi Gajah Asia yang Terancam Punah
-
Jangan Suka Menghina Fisik Sesama dalam Buku Fabel 'Indahnya Persahabatan'
-
Pinkan Mambo Ngaku Hanya Dijadikan Objek Konten Bagi Arya Khan
-
Tanamkan Jiwa Tolong Menolong dalam Buku 'Persahabatan Burung dan Gajah'
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Lampung Perkuat Mitigasi Bencana Tsunami di Pulau-Pulau Terluar
-
Peta TPS Rawan Pilkada Bandar Lampung 2024, Potensi Intimidasi Hingga Bencana
-
Miris! Jual Manusia ke Luar Negeri, Sindikat TPPO di Lampung Incar PSK & TKI
-
Pencalonan Wahdi-Qomaru Dibatalkan KPU Metro, PDIP Gugat ke MA
-
Modus Kongkalikong! Kredit Rp2 Miliar di Bank Pemerintah di Bandar Lampung untuk Kepentingan Pribadi