SuaraLampung.id - Beredar video KSAD Jenderal Dudung Abdurachman memerintahkan jajarannya untuk bergerak memprotes anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon.
Diduga karena perintah yang dikeluarkan Jenderal Dudung inilah bertebaran video-video ucapan protes dari prajurit TNI AD.
Menanggapi hal ini, Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie mengaku sedih begitu tahu video protes prajurit TNI AD merupakan pelaksanaan perintah KSAD Jenderal Dudung.
"Sedih saya. Itu reaksi saya terutama. Awalnya saya melihat ini tindakan tidak diperintah untuk melakukan rekaman-rekaman seperti ini, tahu-tahu kita melihat sendiri rekaman (Jenderal Dudung perintahkan jajaran protes ke Effendi Simbolon) itu keluar," kata dia dikutip dari YouTube Kompas TV.
Massifnya video-video protes jajaran TNI AD ini membuat Connie bertanya-tanya apakah ini pengulangan peristiwa di tahun 1952 di mana saat itu TNI menggeruduk sipil.
Ia pun mengingatkan bahwa TNI itu dari rakyat untuk rakyat dan bagaimana pun DPR itu institusi yang harus dihormati bersama.
"Kalau pun ada keberatan bukan begini caranya," tegas Connie.
Connie juga merasa kasihan terhadap para anggota TNI AD yang mengikuti perintah KSAD untuk membuat serangan terhadap Effendi Simbolon.
"Saya jadi bingung peran KSAD seperti apa ya? Menurut saya penggunaan TNI itu tidak boleh di KSAD, penggunaan itu ada di Presiden. Saya bingung, saya sedih TNI bisa seperti ini," ujarnya.
Connie bahkan menduga adanya unsur pembohongan publik yang dilakukan Puspenad ketika mengatakan bahwa aksi protes prajurit itu adalah sebuah bentuk spontanitas.
Karena nyatanya, kata Connie, beredar video Jenderal Dudung yang memerintahkan jajarannya untuk melakukan aksi protes terhadap Effendi Simbolon.
"Kalau video pernyataan Pak Dudung tidak dibantah berarti video itu asli. Sementara tadi pagi Puspenad bahwa tidak diperintahkan ini berarti kan ada pembohongan publik dong aduh please lah masa sih TNI begini. Saya sedih saya tidak tahu harus ngapain dan saya berharap Panglima tertinggi kita bisa turun tangan," urainya.
Bukan Cara Negarawan
Jika dilihat dari aturan militer, menurut Connie bagaimana mungkin seorang KSAD melakukan hal seperti ini. Ia juga mengingatkan jangan membawa-bawa nama TNI keseluruhan karena yang bergerak cuma TNI AD.
Connie tidak menyalahkan jika ada prajurit TNI yang marah dan tersinggung dengan pernyataan Effendi yang dianggap menyebut TNI dengan gerombolan dan ormas.
Berita Terkait
-
Sayangkan Effendi Simbolon Minta Maaf ke TNI, ISESS: Pernyataan Itu Disampaikan Dalam Forum Resmi DPR
-
ISESS: Perlu Peran Pimpinan TNI Meredam Reaksi Prajurit Terhadap Effendi Simbolon
-
Effendi Simbolon dan Jenderal Dudung Disarankan Bertemu untuk Klarifikasi Bersama Agar Tidak Makin Panas
-
Panglima TNI Wajib Turun Tangan, demi Redam Konflik Effendi-Dudung
-
Jenderal Dudung Minta Prajuritnya Hentikan Protes ke Effendi Simbolon di Media Sosial
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Borong Sekarang! Deterjen dan Sabun Cuci Piring Diskon hingga 40 Persen di Super Indo
-
Tragedi Berdarah di Kedamaian: Pria Ini Tega Habisi Nyawa Mantan Istri dengan 63 Tusukan
-
Katalog Popok Bayi Murah di Alfamart: Diskon hingga 40 Persen Sampai 15 November 2025
-
Katalog Susu dan Perlengkapan Balita Murah di Indomaret: Diskon Hingga 30 Persen
-
Siap-siap, BBRI akan Buyback Saham Rp 3 Triliun