Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Rabu, 14 September 2022 | 15:18 WIB
Ilustrasi nelayan. Ketersediaan solar untuk nelayan di Bandar Lampung masih aman. [Antara]

SuaraLampung.id - Dinas Perikanan Kota Bandar Lampung berharap pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar untuk para nelayan tidak berkurang.

Kepala Dinas Perikanan Kota Bandar Lampung Erwin mengatakan, ketersediaan solar di stasiun pengisian bahan bakar minyak nelayan (SPBN) dalam satu bulan sekitar 360.000 liter.

Ia mengatakan bahwa ketersediaan 360.000 liter BBM jenis solar tersebut terbagi atas SPBN milik pertamina sekitar 300.000 liter dan SBPN AKR berkisar 60.000 liter.

"Sampai sekarang kebutuhan nelayan akan solar masih aman dan belum ada permintaan penambahan stok BBM. Tapi kalau nanti ada permintaan penambahan stok kami bantu teruskan ke Pertamina," kata dia, Rabu (14/9/2022).

Baca Juga: Takut-takuti Debitur Pakai Airsoft Gun saat Tagih Utang, Rentenir Arogan Ditangkap Polisi

Erwin mengatakan bahwa dampak kenaikan BBM kepada para nelayan sudah pasti ada terutama di harga ikan, namun hingga kini masih belum signifikan.

"Pengaruh ada untuk harga ikan, tapi sebenarnya naik turunnya harga ikan di pasaran lebih ke hasil tangkapan nelayan, tidak serta merta karena kenaikan BBM," kata dia.

Sementara itu, salah seorang nelayan di Pesisir Kota Bandar Lampung Abdullah, mengakui bahwa kenaikan harga BBM memang sangat memberatkan mereka.

"Kalau bisa BBM tersedia terus, kemudian juga harganya bisa seperti semula sehingga nelayan tidak berat untuk melaut apalagi sekarang harga ikan sedang turun," kata dia.

Ia mengatakan bahwa dalam satu kali melaut untuk mencari ikan bisa menghabiskan 1.400 liter BBM jenis solar selama delapan hari.

Baca Juga: Pemkot Bandar Lampung Siapkan Anggaran Rp 2,8 Miliar untuk Bantuan Pangan Dampak Kenaikan Harga BBM

"Satu kali turun ke laut untuk cari ikan itu delapan hari, setidaknya saya butuh 1.400 liter. Kondisi BBM sekarang masih tersedia di SPBN tapi untuk dapatkanya harus mengantre cukup lama," kata dia. (ANTARA)

Load More