SuaraLampung.id - Indonesia Eximbank (IEB) Institute Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menilai ekspor lada hitam meningkat pada kuartal I 2022.
Peningkatan ekspor lada hitam Indonesia terjadi seiring pulihnya ekonomi global dan terkendalinya pandemi COVID-19.
"Permintaan yang meningkat untuk produk rempah, termasuk lada hitam, disebabkan mulai pulihnya ekonomi dunia seiring meredanya pandemi COVID-19," kata Kepala Divisi Indonesia Eximbank (IEB) Institute LPEI Rini Satriani dalam keterangan di Jakarta, Rabu (13/7/2022).
Ekspor lada hitam yang ditumbuk maupun tidak ditumbuk pada kuartal I 2022 mencapai 17 juta dolar AS, naik 44,05 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 11,8 juta dolar AS.
Peningkatan nilai ekspor lada hitam Indonesia juga sejalan dengan volume ekspor pada periode tersebut yang mencapai 4,85 ribu ton atau meningkat 10,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 4,4 ribu ton.
"Selain itu daya saing lada hitam Indonesia yang terbilang baik di pasar global, menjadi competitive advantage bagi Indonesia dalam melakukan ekspor serta didukung pula oleh utilisasi produk lada hitam pada industri makanan dan minuman," ujar Rini.
Lada hitam merupakan salah satu komoditi dari sektor perkebunan yang memiliki peran penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebagai komoditi ekspor, lada hitam memiliki andil dalam menghasilkan devisa negara, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menyediakan kesempatan kerja bagi para petani.
LPEI atau Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pun turut serta dalam mendukung peningkatan ekspor lada hitam melalui serangkaian program jasa konsultasi, diantaranya dengan diresmikannya Program Desa Devisa Lada Hitam.
Baca Juga: ISEI Lampung: Awasi Distribusi MinyaKita agar Tepat Sasaran
Berdasarkan data sebaran eksportir lada hitam Indonesia tahun 2020, Provinsi Lampung merupakan kontributor ekspor lada hitam terbesar di Indonesia dengan estimasi 58,33 persen dari total nilai ekspor lada hitam Indonesia.
Oleh karena itu LPEI melihat potensi Provinsi Lampung merupakan wilayah yang potensial bagi peningkatan kapasitas eksportir melalui Program Desa Devisa Klaster Lada Hitam yang saat ini tengah dilaksanakan bersama Kementerian Perindustrian. (ANTARA)
Berita Terkait
-
ISEI Lampung: Awasi Distribusi MinyaKita agar Tepat Sasaran
-
Sudah Disertifikat, Fasum Fasos Perumahan Jadi Aset Pemkot Bandar Lampung
-
Keberadaan UMKM Topang Stabilitas Ekonomi di Lampung
-
Catat Daftar Mal di Bandar Lampung yang Buka Layanan Vaksinasi COVID-19
-
Ekspor Lada Hitam Indonesia Meningkat di Kuartal I 2022
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Ekspor Lampung Meroket! Surplus Rp6,8 Triliun di September 2025, Minyak Nabati Jadi Raja
-
Inflasi Lampung Turun! Apa Saja yang Jadi Lebih Murah?
-
14 Warung Remang-Remang di PKOR Way Halim Ditertibkan
-
Ayah Tiri di Pringsewu Perkosa Anak Sambung Hingga Hamil, Terungkap dari Tes Kehamilan di Sekolah
-
Modal Usaha hingga Rp 500 Juta, Cek Cara Pengajuan KUR Kecil di BSI