SuaraLampung.id - Bekas galian pasir di Desa Mekarsari, Kecamatan Pasirsakti, Kabupaten Lampung Timur, memakan korban.
Seorang wanita bernama Wiji Firnurlaili (20) warga desa setempat, tewas tenggelam di bekas galian pasir.
Kapolsek Pasirsakti AKP Marbun membenarkan adanya seorang remaja putri yang tewas akibat tenggelam di lokasi eks galian pasir.
Menurut dia, polisi telah mengevakuasi korban bersama warga sekitar untuk dibawa ke rumah duka.
"Ternyata kata keluarga korban, Wiji ini memiliki keterbelakangan mental, sehingga saat bermain di lokasi bekas tambang pasir, Wiji terpeleset dan terjebur karena tidak bisa berenang sehingga korban tenggelam," kata Marbun.
Camat Pasir Sakti Parlan Yulianto mengatakan wilayahnya memang dipenuhi bekas galian pasir.
Dari delapan desa yang ada di Kecamatan Pasirsakti, hanya satu desa yang tidak memiliki tambang pasir. Artinya 90 persen desa yang ada di Kecamatan Pasirsakti dijadikan lahan galian C.
"Sekarang aktivitas galian pasir sudah tidak ada, hanya tinggal bekas bekasnya saja yang menyerupai rawa, dengan kedalaman mencapai 4 meter," kata Parlan Yulianto.
Parlan Yulianto mengungkapkan korban tenggelam di eks galian pasir sering terjadi, rata rata orang dewasa yang sedang melakukan aktivitas mancing di bekas galian pasir tersebut.
Baca Juga: Kakak Beradik Dikeroyok di Depan Rumahnya di Sekampung Udik, Sang Adik Ditemukan Tewas
Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo saat dikonfirmasi menegaskan akan segera melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan, untuk manggil semua kepala desa yang wilayahnya memiliki eks galian pasir.
Tujuan dari kordinasi tersebut, kepala desa harus melakukan koordinasi dengan pemilik tambang pasir, menegaskan agar bisa melakukan tindakan untuk melindung masyarakatnya dari bahayanya eks galian pasir yang bisa menyebabkan jiwa manusia.
"Besok akan saya lakukan koordinasi dengan pak camat, untuk memanggil semua kepala desa, yang wilayahnya memiliki lahan bekas galian pasir," ujar Dawam Rahardjo.
Masyarakat Kecamatan Pasirsakti, Putu mengatakan Pasirsakti sudah seperti danau hampir setiap sudut desa memiliki eks galian yang begitu luas dan memiliki kedalaman hingga 12 meter,.
Ini sangat membahayakan bagi anak anak jika tidak ada penanganan yang serius dari pemerintah.
"Dalamnya bukan 4 meter lagi, 8 hingga 12 meter, dampak banyak orang tenggelam, kondisi jalan banyak yang rusak, mata air dari sumur tidak lagi jernih. Ini dampak dari galian pasir," terang Putu.
Berita Terkait
-
Kakak Beradik Dikeroyok di Depan Rumahnya di Sekampung Udik, Sang Adik Ditemukan Tewas
-
Hasil Tangkapan Merosot 50 Persen, Pengusaha Rajungan Ngadu ke Dewan
-
Harga Cabai Melambung Tinggi, Petani Cabai di Lampung Timur Awasi Kebun Takut Dicuri
-
Pengasuh Ponpes di Lampung Timur Perkosa Santriwati 15 Kali, Orang Tua Langsung Jemput Para Santri
-
Tanah Diserobot Buat Bangun 2.300 Meter Jalan Desa, Warga Lampung Timur Ngadu ke Dewan
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
7 Sepatu Lari Murah 200 Ribuan untuk Pelajar: Olahraga Oke, buat Nongkrong Juga Kece
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Urus Izin Kapal Kini Lebih Dekat! Gerai Perizinan Usaha Perikanan Hadir di Lampung Timur
-
Duo Bos SGC Purwanti Lee dan Gunawan Yusuf Dicekal Kejagung, Terseret Kasus TPPU
-
Aplikasi Lampung In Jadi Alat Memangkas Celah Korupsi
-
Stadion Sumpah Pemuda Resmi Jadi Kandang Bhayangkara FC, Mimpi Publik Lampung Terwujud
-
Keji! Dicekoki Tuak, Remaja 15 Tahun di Tuba Dirudapaksa Dua Pemuda di Depan Mata Adiknya