SuaraLampung.id - Kebijakan Pemerintah memberi kompensasi sebesar Rp10 juta bagi peternak yang sapinya mati akibat terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) diapresiasi Asosiasi Peternak dan Penggiat Sapi Lokal Lampung.
Ketua Asosiasi Peternak dan Penggiat Sapi Lokal Lampung Nanang Purus Subendro mengatakan kompensasi Rp10 juta bagi peternak yang sapinya mati terserang PMK sangat membantu peternak.
"Ini sebuah langkah yang paling ditunggu oleh peternak yang saat ini tengah berjuang menangani penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternaknya," ujar Nanang, Senin(27/6/2022).
Ia mengatakan, rencana pemerintah untuk mengganti kerugian peternak yang sapinya mati karena terserang PMK senilai Rp10 juta itu membantu peternak untuk kembali bangkit dari keterpurukan.
Baca Juga: Mayat Pria yang Ditemukan Membusuk di Bekri Ialah Pengusaha Asal Rajabasa
"Kalau diambil rata-rata harga sapi satu ekor sekitar Rp20 juta, ada juga yang sampai Rp40-50 juta per ekor maka kompensasi sudah separuh dari harga ternak, jadi lumayan membantu daripada tidak ada penggantian sama sekali," ucapnya.
Dia menjelaskan, hingga saat ini di Lampung telah ada 16 ekor sapi yang dipotong paksa karena terpapar PMK, dan banyak peternak yang belum mengetahui mekanisme dan syarat dokumen bagi ganti ternak oleh pemerintah.
"Kompensasi ini harus diberi segera mungkin agar peternak tidak frustasi karena harga yang turun, dan takut merugi. Saat ini belum tahu mekanismenya dan syarat apa saja yang disiapkan untuk ganti rugi Rp10 juta itu," kata dia.
Menurut dia, untuk membantu peternak agar mampu bertahan dan menjalankan bisnis peternakannya perlu pula bantuan dari pemerintah daerah.
"Kemarin ada instruksi Mendagri tentang penanggulangan PMK bisa menggunakan APBD melalui belanja tak terduga, harapannya pemerintah daerah juga bisa membantu peternak sebab penanganan PMK ini butuh segera, cepat, terstruktur, dan menyeluruh, tidak bisa parsial. Kalau tidak cepat ditangani kerugian tinggi dan biaya penanganan mahal jadinya," ucap dia.
Tanggapan positif dikatakan oleh salah seorang peternak asal Kabupaten Lampung Tengah, Sulaiman.
Baca Juga: Pemprov Kepri dan Pemprov Lampung Jalin Kerja Sama Bidang Ekonomi
"Adanya rencana ganti rugi itu jadi kabar baik bagi kita peternak sapi lokal, karena selama ini takut sekali sapi tertular PMK lalu mati dan rugi padahal sapi jadi tabungan kita untuk hidup," katanya.
Berita Terkait
-
H-2 Lebaran, Arus Mudik di Bandara Soekarno-Hatta Mulai Menurun
-
WFA Jadi Kunci Sukses Urai Kepadatan Mudik Lebaran 2025? Menko PMK Ungkap Faktanya
-
KSAD Maruli Ungkap Nasib 2 Prajurit Penembak Mati 3 Polisi di Lampung: Kemungkinan Dipecat!
-
Jenderal Maruli: Pemecatan Pelaku Penembakan 3 Polisi Tunggu Vonis Pengadilan
-
Daftar Harga Tiket Bus AKAP Jakarta-Lampung untuk Mudik Lebaran 2025, Murah Meriah
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
Terkini
-
BRI Menanam Grow & Green untuk Lestarikan Ekosistem Laut di NTB
-
Nasabah Tak Perlu Khawatir, Super Apps BRImo dari BRI Siap Layani Transaksi Selama Libur Lebaran
-
AgenBRILink dari BRI Memudahkan Transaksi Keuangan Selama Mudik Idulfitri 1446 H
-
Rumah Thomas Riska Disatroni Perampok, 1 Penjaga Tewas Dihabisi Pelaku
-
Limpahkan Berkas Perkara Penembakan 3 Polisi di Way Kanan ke Denpom: Semoga Memudahkan