SuaraLampung.id - Beberapa waktu lalu viral konvoi kendaraan menyebarkan selebaran khilafah yang menggunakan atribut organisasi Khilafatul Muslimin.
Sejumlah pihak menganggap Khilafatul Muslimin sebagai organisasi radikal karena mengusung konsep khilafah.
Bahkan Densus 88 meminta masyarakat terhadap organisasi Khilafatul Muslimin karena pimpinannya pernah ditangkap atas aksi teror.
Bagaimana tanggapan Khilafatul Muslimin terhadap tudingan radikal itu? Apakah benar Khilafatul Muslimin ingin mengganti dasar negara dengan Khilafah?
Berikut wawancara jurnalis Suara.com Ahmad Amri dengan Khalifah Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja di Kampung Khilafah di Desa Karang Sari, Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan, Kamis (2/6/2022) malam.
W: Saat ini viral video konvoi menyebar selebaran khilafah yang dilakukan orang dengan atribut Khilafatul Muslimin. Apakah benar yang ada di video itu anggota Khilafatul Muslimin?
AQB: Iya benar memang sengaja kami menyebarkan selebaran untuk menghilangkan pemikiran keliru tentang khilafah maka maklumatnya itu harus disebarkan.
Penyebaran maklumat tentang Khilafatul Muslimin agar umat islam secara umum mengetahui telah terbentuk organisasi Islam sebagai wadah umat islam berjamaah dengan sistem kekhalifahan atau Khilafatul Muslimin.
W: Dalam rangka kegiatan apakah konvoi tersebut?
Baca Juga: Polda Metro Jaya Sebut Konvoi Pemotor Beratribut Khilafah di Jaktim Langgar UUD 1945
Penyebaran maklumat rutin dilakukan setiap wilayah, setiap tiga bulan sekali supaya masyarakat tahu dan tidak keliru tentang Khilafatul Muslimin.
W: Apakah memang Khilafatul Muslimin ingin mendirikan negara khilafah di Indonesia? Jika ya, bukankah itu bertentangan dengan dasar negara Indonesia? Seperti apa tanggapan anda?
Ada anggapan Khilafatul Muslimin anti Pancasila dan UUD 45, itu keliru. Jika tidak taat terhadap Pancasila dan UUD 45 justru berdosa dan masuk neraka.
Semua anggota khilafatul Muslimin berjanji, melalui proses bai'at dengan janji setia dan patuh pada pimpinan untuk membela negara dan berlaku seluruh dunia untuk bersatu seperti zaman Rosul SAW yaitu Piagam Madinah.
Jadi yang bergabung dalam Khilafatul Muslimin tidak hanya umat Islam saja, ada juga nonmuslim, seperti sejarah Piagam Madinah, dengan syarat bai'at berjanji setia dan patuh pada pimpinan atau khalifah.
Jika umat Islam dengan cara Islam dan bagi nonmuslim sesuai dengan keyakinannya.
Berita Terkait
-
Polda Metro Jaya Sebut Konvoi Pemotor Beratribut Khilafah di Jaktim Langgar UUD 1945
-
Khilafatul Muslimin Muncul Berdekatan dengan Hari Lahir Pancasila, GP Ansor Khawatirkan Hal Ini
-
Gerakan Khilafatul Muslimin Muncul ke Permukaan, GP Ansor Cimahi Beri Sikap Tegas
-
Kelompok Khilafatul Muslimin Sudah Masuk ke Bandung Barat, Kesbangpol Gencarkan Sosialisasi Ideologi Pancasila
-
Penampakan Markas Kelompok Khilafatul Muslimin di Cimahi, Begini Kesaksian Warga Sekitar
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Tri Wenita, AgenBRILink yang Membawa Layanan Perbankan Menyapa Warga Desa
-
BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR kepada 3,2 juta Debitur UMKM
-
3 Trik Nasi Pulen dan Wangi untuk Masak Harian ala Ibu-Ibu Hemat Alfamart
-
Tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Naik Akhir Bulan, Rincian Lengkap Biaya Terbarunya
-
Sat Set Promo Indomaret! 11 Snack & Yogurt Viral Mulai Rp3 Ribuan, Wajib Borong