Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 23 April 2022 | 19:38 WIB
Jenazah Pratu Mar Dwi Miftahul Ahyar anggota Yonif Marinir-3 yang tergabung dalam Satgas Mupe yang menjadi korban penyerangan KSB di Kabupaten Nduga, Papua, dievakuasi ke Timika untuk selanjutnya dimakamkan di Lamongan. [ANTARA/HO/Pendam XVII Cenderawasih]

SuaraLampung.id - Lagi seorang prajurit Marinir TNI AL meninggal dalam sebuah serangan yang dilakukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM)  di Kabupaten Nduga, Papua, Jumat (22/4/2022) sore. 

TPNPB-OPM menyerang Pos Satgas Muara Perairan (Mupe) Yonif Marinir-3 di Kalikote, Kabupaten Nduga, Papua. 

Akibat serangan itu satu prajurit meninggal yakni Pratu Mar Dwi Miftahul Ahyar dan seorang lainnya terkena rekoset di bagian bahu yakni Mayor Mar Lilik Cahyanto.

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Herman Taryaman mengatakan insiden itu baru diketahui Sabtu pagi (23/4/2022) dan korban langsung dievakuasi ke Timika.

Baca Juga: TPNPB-OPM: Terjadi Baku Tembak di Jalan Batas Batu Nduga

Evakuasi menggunakan helikopter Caracal milik TNI-AU dan jenazah Pratu Mar Dwi Miftahul Ahyar akan dimakamkan di kampung halamannya di Lamongan, Jawa Timur, jelas Letkol Kav Herman.

Sebelumnya tanggal 26 Maret 2022 lalu TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya menyerang Pos Satgas Mupe yang ada di Kwareh Bawah, Kabupaten Nduga hingga menyebabkan dua prajurit Marinir meninggal dan delapan orang mengalami luka-luka.

Dua prajurit yang meninggal dalam serangan itu yakni Dan Pos Letda Mar Moh Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderson

Load More