Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 14 Februari 2022 | 11:45 WIB
Ilustrasi mcdonald's atau McD. McD buka gerai virtual untuk pelanggan metaverse. [Unsplash @lindokuhle]

SuaraLampung.id - McDonald's (McD), berencana membuka restorannya secara virtual untuk para penghuni di metaverse.

McD dikabarkan telah mengajukan 10 jenis hak cipta ke Kantor Paten dan Hak Cipta AS atau USPTO untuk mendirikan baik restoran McD maupun McCafe secara virtual di kepada para pelanggannya di metaverse.

Melansir Euronews, Senin (14/2/2022), pengajuan hak cipta itu meliputi produk makanan dan minuman virtual termasuk Non Fungible Token (NFT) untuk mengoperasikan restoran virtual daring dengan pengantaran ke rumah.

Selain mendaftarkan makanan dan minuman serta layanan restoran, McDonald juga mengajukan hak cipta untuk acara dan juga hiburan di bawah jenama McD dan McCafe sebagai konser virtual.

Baca Juga: Ikuti Facebook, Disney Tertarik Garap Metaverse

Rencana McD masuk secara serius di Metaverse, dibeberkan oleh pengacara ahli hak paten bernama Josh Gerben di Twitternya.

Ia mencuit bukti pengajuan McD kepada USPTO untuk kesepuluh hak paten produknya di metaverse itu.

Josh juga meyakini rencana itu nampaknya akan disetujui oleh USPTO namun memang memakan waktu yang lama sekitar delapan hingga sembilan bulan.

Sebenarnya ini bukan hal baru sebuah perusahaan membuka restoran virtual di metaverse mengingat sebelum McD sudah ada Panera Bread sebuah jaringan toko roti yang juga berasal dari AS mengajukan hak cipta serupa di metaverse dan membuka "Paneraverse".

Selain NFT, di Paneraverse para pelanggannya dapat membeli hiburan dan juga program "virtual reward".

Baca Juga: Raffi Ahmad Serius Garap Proyek Metaverse, Warganet: Tinggal Tunggu Rans To The Moon

Metaverse kini mulai berkembang sejak CEO Meta Mark Zuckeberg menyatakan ambisinya untuk menciptakan metaverse terbesar di dunia.

Ia bahkan sampai mengganti nama perusahaannya dari Facebook menjadi Meta.

Padahal sebelumnya metaverse lebih banyak dimanfaatkan lebih banyak untuk gim di dunia virtual meski belum sepenuhnya dikembangkan.

Tidak hanya Meta yang menunjukan ambisi membuang dunia virtual, perusahaan lainnya seperti Microsoft, Gucci, Walmart, hingga Nike juga ikut mengumumkan rencananya untuk bisa mengembangkan metaverse versi mereka masing- masing. (ANTARA)

Load More