SuaraLampung.id - Sejumlah perempuan yang tergabung dalam kelompok Nabbay Hanggum mengolah limbah rumah tangga menjadi produk bermanfaat. Para perempuan ini mengedukasi masyarakat mengolah limbah minyak jelantah menjadi sabun.
Oktaviantimala, penggiat di Nabbay Hanggum, mengatakan, edukasi pengolahan limbah minyak jelantah menyasar pada segmentasi ibu rumah tangga serta pelaku usaha kecil di Bandar Lampung.
Ide mengolah limbah minyak jelantah menjadi sabun ini muncul saat mereka melihat banyaknya limbah minyak jelantah yang terbuang percuma di tengah masyarakat terlebih di dalam rumah tangga.
Dari situlah muncul ide untuk mengolah limbah minyak jelantah menjadi produk bernilai ekonomis.
"Edukasi dimulai dari ibu rumah tangga dan pelaku usaha kecil, sebab limbah jelantah banyak ditemukan di sini. Dalam edukasi ini kita meminta warga untuk tidak membuang limbah minyak jelantah ke saluran air, ataupun digunakan berulang sebab akan menimbulkan permasalahan lingkungan dan kesehatan," ucapnya, Sabtu (11/12/2021) dikutip dari ANTARA.
Menurutnya, pengolahan limbah jelantah menjadi sabun dipilih karena cukup memberikan dampak ekonomis, dimana dengan modal sebanyak Rp3.000 ibu rumah tangga dapat menghasilkan 15 sampai 20 buah sabun yang bisa dipasarkan.
"Modal ini hanya butuh Rp3.000 untuk membeli soda api, sisanya hanya 600 mililiter limbah jelantah, dan satu gelas air sudah bisa menghasilkan 15-20 sabun yang bisa dijual," katanya.
Dia mengatakan, dalam mengumpulkan limbah minyak jelantah dari warga, telah berdiri pula 30 warung unit minyak jelantah yang tersebar di Kota Bandar Lampung.
"Setelah kita edukasi, didirikan warung unit yang nantinya akan mengumpulkan limbah minyak jelantah dari warga. Ada yang memberi secara sukarela tapi kita juga menyediakan skema tukar dengan sembako," ujarnya.
Baca Juga: Bandar Lampung Dikepung Banjir, Ini Harapan Warga
Ia melanjutkan, 600 mililiter limbah minyak jelantah dihargai Rp2.000-Rp3.000 dan bisa ditukar dengan sembako. Dalam sekali mengumpulkan limbah dari rumah tangga dapat terkumpul sebanyak 230 hingga 270 kilogram jelantah bekas pakai.
"Untuk sabun ini sudah mulai dijual juga untuk souvenir, jadi dengan mengelola limbah rumah tangga selain kita sebagai ibu rumah tangga bisa menjaga lingkungan juga bisa menambah pendapatan dengan menjual produk hasil olahan limbah yang ada di rumah," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Kabar Baik buat Lintas Generasi, Yuk NontonKonser Babyface dengan Diskon 25% dari BRImo
-
Buron Berbulan-bulan, Pelaku Penganiayaan Sadis di Wonosobo Akhirnya Diciduk Polisi
-
Pemprov Lampung Ngebut Benahi Jembatan: 6 Sudah Rampung, Sisanya Kapan?
-
Pinjaman Fiktif di Bandar Lampung: Ratusan Warga Tertipu, Kerugiannya Fantastis
-
Masuk Top 50 Emiten, BRI Diakui atas Kapitalisasi Pasar dan Tata Kelola Baik