SuaraLampung.id - Kasus tewasnya Sulaiman, warga Desa Gunung Sugih Besar, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, sempat membuat situasi tegang.
Warga Desa Gunung Sugih Besar, Sekampung Udik, Lampung Timur, tak terima warganya dihakimi massa di Desa Sindang Sari, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan.
Warga Desa Gunung Sugih Besar, Sekampung Udik, Lampung Timur, menuntut polisi untuk mengusut kasus tewasnya Sulaiman.
Sejumlah tokoh masyarakat dan pengurus Desa Sindang Sari, Tanjung Bintang, Lampung Selatan angkat bicara terkait simpang siur kronologis tewasnya warga Gunung Sugih Besar.
Baca Juga: Alami Hal Mistis di Lampung, dr Boyke Jadi Percaya Hal Gaib
Sejumlah warga meluruskan kronologis detail sebenarnya, atas kejadian main hakim yang terjadi pada Sabtu (27/11/2022) dinihari. Kepala Dusun IA Jumiran, berharap kepada publik untuk mengetahui kronologis sebenarnya yang terjadi, agar jangan hanya dari berita-berita hoaks di luar yang beredar.
"Bisa dicek faktanya, jadi harus berimbang mendapatkan informasi dari pihak sana maupun sini. Sehingga diharapkan tidak ada berita simpang siur, yang bisa membuat cemas warga, agar situasi yang sudah kondusif, tidak memanas lagi," kata Jumiran saat ditemui awak media, Selasa (30/11/2021) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.
Masyarakat Sindang Sari bernama Budi turut mengungkapkan kronologis sebenarnya yang terjadi. Saat itu ada beberapa warga sedang ronda, kemudian mempergoki tiga orang memakai cadar sedang mendongkel pintu dan jendela rumah warga.
"Ada tiga orang, mereka kepergok masih di depan rumah dua orang dan satu orang dari belakang. Mereka bercadar dan kami tidak tahu mereka warga mana, kalaupun memang warga baru di Sindang Sari, harusnya saat ditemui warga tidak berlari," ungkap Budi.
Kemudian ketiganya ini didapati membawa senjata tajam, satu pelaku yang tertangkap warga membawa pisau. Kemudian dua lainnya yang kabur membawa parang, lalu disabet-sabetin ke depan, hingga warga yang ronda mundur. Terkait informasi mereka membeli rokok, hal itu tidak benar, karena di rumah tempatnya kepergok bukan warung.
Baca Juga: Tempat Wisata di Lampung Wajib Gunakan PeduliLindungi
"Massa sudah banyak yang datang untuk mengejar pelaku dan menghakimi, jadi ada oknum luar yang ikut memukul pelaku. Kondisi saat itu masih hujan, karena ada teriakan maling dan lonceng bunyi semua, jadi pada keluar," ujar Budi.
Berita Terkait
-
Potret Kopda Basar Jalani Rekonstruksi Kasus Penembakan 3 Anggota Polri
-
JungleSea Resmi Dibuka di Kalianda Lampung: Perpaduan Keindahan Alam dan Wahana Edukatif Keluarga
-
Kasus Tangga JPO Daan Mogot Digondol Maling, Pramono: Jakarta Kadang-kadang Terlalu Menarik
-
Balas Dendam! Komplotan Curanmor Curi Motor Dinas Polisi di Masjid
-
Seruit Bukan Satu-satunya, Ini 6 Kuliner Lampung yang Siap Manjakan Lidahmu
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Konflik Satwa-Manusia di Lampung Mengerikan: 9 Nyawa Melayang
-
Kades Ditandu 12 Km Demi Berobat: Realita Pesisir Barat Usai Lepas Status Daerah Tertinggal
-
Bening by Helena: UMKM Ini Sulap Limbah Jadi Perhiasan Cantik
-
Besok Rekayasa Lalu Lintas di Bandar Lampung Saat Aksi Bela Palestina: Ini Jalur Alternatifnya
-
Korupsi Gerbang Rumdis Bupati Lampung Timur, Dawam Rahardjo Dijebloskan ke Bui