Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Rabu, 24 November 2021 | 14:02 WIB
Ilustrasi pencurian sapi / ilustrasi pencurian hewan ternak. Marak pencurian sapi di Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah. [Dok. Kanal Kalimantan]

SuaraLampung.id - Warga Kecamatan Sendang Agung, Kabupaten Lampung Tengah, digegerkan dengan pencurian ternak sapi yang dipotong di tempat. 

Setidaknya dalam satu minggu terakhir sudah terjadi empat pencurian sapi dipotong di tempat di Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah. 

Sapi-sapi milik warga itu ditemukan hanya tinggal kepala dan tulang belulang. Warga Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah, mulai resah dengan adanya pencurian ternak sapi modus baru ini. 

Salah satu korban adalah Poniran, warga Kampung Sendang Retno, pada Senin (22/11/2021) dinihari. Dua sapi milik Poniran hilang dari dalam kandang.

Baca Juga: Yummy! Pecinta Steak Wajib Tahu Serba-serbi Daging Tenderloin

Melihat sapinya tak ada di kandang, Poniran menyisir sekitar tempat dia tinggal.

Poniran menemukan sapinya tinggal tulang belulang dan jeroan di sekitaran pemakaman Sendang Agung tepatnya di belakang rumah korban. 

Menurut Kepala Kampung Sendang Retno, M. Yusuf, dua ekor sapi dibawa dari kandang. Lalu dibawa ke pinggir sawah kampung dan dipotong di areal perkebunan kelapa sawit.

"Hanya disisakan tulang belulang dan kepala," kata M. Yusuf, saat dikonfirmasi, Senin (22/11/2021) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com. 

Dari berbagai video pendek yang beredar, sapi curian itu dipotong oleh spesialis pencuri sapi. Pasalnya, pemotongan cukup singkat dan hanya tersisa kepala, jeroan, dan tulang belulang yang tak bernilai ekonomis. 

Baca Juga: Tuai Pujian, Wanita Cantik Asal Wonogiri Jadi Blantik Sapi, Kisahnya Viral di Medsos

Atas kondisi ini, Kapolsek Sendang Agung Iptu Edi Suhendra, mengimbau warga di wilayahnya lebih waspada saat menggembalakan sapi.

"Kami mengharapkan warga segera melapor bila ada ternak sapi miliknya yang hilang, karena dari laporan warga itulah kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Iptu Edi Suhendra kepada Lampungpro.co, Rabu (24/11/2021). 

Menurut Iptu Edi, hingga kini korban belum juga melapor ke pihak kepolisian. Hal itu dapat menyulitkan jajarannya dalam mengungkap pelaku.

"Tapi walaupun korban tidak melapor, kami tetap melakukan penyelidikan. Anggota sudah ke TKP (tempat kejadian perkara) dan mengumpulkan data-data secara manual," terang Edi. 

Kapolsek meminta seluruh masyarakat senantiasa waspada. Bukan hanya pada ternak namun juga barang-barang berharga, terutama sepeda motor.

"Saya ingin juga selain anggota patroli setiap malam menyusuri wilayah rawan kejahatan. Warga di sini juga harus lebih mengoptimalkan ronda atau siskamling. Tanpa peran dan kerja sama warga, polisi tidak optimal menangani kasus yang ada," tutur Kapolsek.  

Menurut catatan Lampungpro.co, kawanan pencuri sapi bermodus potong di tempat ini juga terjadi di Lampung Selatan dan Lampung Timur.

Pada 25 Oktober 2021, misalnya, juga terjadi praktek serupa Desa Toto Harjo, Kecamatan Lampung Timur.

Kemudian, kejadian serupa juga terjadi di Desa Tegal Gondo, Kecamatan Purbolinggo. Kawanan ini juga menyembelih sapi curian di areal perladangan dan persawahan tak jauh dari kandang sapi.

Load More