SuaraLampung.id - Empat nelayan Desa Way Dente Teladas, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, diperiksa sebagai saksi kasus pengancaman yang dilaporkan Sulianto.
Empat nelayan Dente Teladas, Tulang Bawang, diperiksa di kantor Direktorat Reserse Kriminal Umum (krimum) Polda Lampung, Selasa(26/ 10/2021).
Empat nelayan Dente Teladas, Tulang Bawang, yang diperiksa di Polda Lampung ialah Andi Asnawi, Sukardi, Slamet dan Heriyanto.
Direktur Eksekutif Walhi Lampung, Irfan Tri Mursi, yang mendampingi empat orang nelayan, mengatakan empat nelayan ini diperiksa atas laporan pengancaman dengan nama pelapor Sulianto.
Baca Juga: Kecelakaan Laut di Senipah Kukar, Satu Nelayan Dilaporkan Hilang
Menurut Irfan, para nelayan yang dilakukan pemeriksaan tersebut tidak mengenal dan tidak tahu siapa Sulianto yang melaporkan diri mereka ke Polda Lampung terkait kasus dugaan pengancaman.
"Mereka semua, para nelayan tidak tahu siapa orang yang melaporkan mereka ke Polda Lampung. Dugaan sementara dari keterangan empat nelayan itu karena mereka menghentikan kegiatan proyek pendalaman sungai," jelasnya.
Pendalaman sungai atau muara di Dente Teladas merupakan program dari Pemprov Lampung. Karena Pemprov Lampung tidak memiliki dana atau anggaran maka diberikan kepada pihak ketiga yaitu dari PT Sinar Tri Tunggal Perkasa.
Perusahaan ini dipercaya untuk melakukan pengerukan sungai yang sudah dianggarkan akan dilakukan pembangunan alur pelayaran.
"Pemprov Lampung jika tidak punya dana maka jangan buat program. Alur sungai yang ada saja sudah cukup bagi masyarakat di sekitar. Akibat dari pengerukan jalur sungai itu merusak ekosistem, seperti gosong rusak nelayan susah mencari kepiting, udang dan ikan di sana," ujar Irfan.
Baca Juga: Warga Kampung Bumi Dipasena Geger Temukan Bayi Terbungkus Kain
Akibat dari pengerukan muara sungai tersebut, berdampak terhadap masyarakat di sekitar. Diantaranya saat terjadi gelombang sampai masuk ke rumah warga sekitar.
Berita Terkait
-
Jeritan Nelayan Bekasi: Akses Melaut Diblokade Pagar Laut, Pembongkaran saat Itu Hanya Seremonial
-
Sebut Proyek Perusak Alam Tetap Berlanjut, Warga Pulau Pari: Penyegelan Cuma Gimik!
-
Skandal Solar Subsidi Kolaka: Nelayan Menjerit, Negara Rugi Rp105 Miliar!
-
Nelayan Dumai Hadapi Perubahan Iklim dengan Teknologi PLTS dan Bioflok
-
Nelayan Menjerit! Akses Solar Subsidi Sulit, Aturan Baru Bahlil Bikin Tambah Susah?
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Liga Inggris: Kalahkan Ipswich Town, Arsenal Selamatkan MU dari Degradasi
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaik April 2025
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V50 Lite 4G vs vivo V50 Lite 5G, Serupa Tapi Tak Sama!
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
Terkini
-
Ribuan Warga Lampung Bersatu untuk Palestina: Babang Tamvan Serukan Boikot Produk Israel
-
Truk Pengangkut Rongsokan Hantam Pelabuhan Bakauheni: Diduga Rem Blong
-
Cuaca Buruk di Bandara Radin Inten II, Lion Air Mendarat di Palembang
-
Konflik Satwa-Manusia di Lampung Mengerikan: 9 Nyawa Melayang
-
Kades Ditandu 12 Km Demi Berobat: Realita Pesisir Barat Usai Lepas Status Daerah Tertinggal