SuaraLampung.id - Kecelakan lalu lintas yang terjadi di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) Lampung sebagian besar disebabkan sopir kendaraan mengantuk.
Untuk mengatasi kecelakaan karena mengantuk, PT Hutama Karya, pengelola Tol Bakter Lampung menggelar operasi mengantuk bagi sopir kendaraan.
Operasi mengantuk ini akan dilakukan terutama di jalur B Tol Bakter Lampung menuju Pelabuhan Bakauheni.
Operasi mengantuk dianggap sebagai salah satu solusi mengurangi angka kecelakaan di Tol Bakter Lampung.
Menurut Kabag Operasi JTTS Bakter, Mudjiono, sebanyak 80% dari total angka kecelakaan lalu lintas di ruas Bakter terjadi karena mengantuk.
"Operasi ini mungkin yang pertama di Indonesia, karena di Jawa belum pernah ada. Faktor mengantuk 80% menjadi latar belakang kecelakaan. Sebenarnya sudah beberapa kali digelar, namun akan kami intensifkan kembali," kata Mudjiono kepada Lampungpro.co--jaringan Suara.com, Selasa (5/6/2021).
Teknis operasi ini, kata dia, pengguna jalan tol dimasukkan ke salah satu rest area terutama di jalur B menuju Pelabuhan Bakauheni yang dinilai selama ini rawan mengantuk.
"Operasi ini dilaksanakan mulai pukul 03.00 dinihari hingga subuh dengan menyediakan kopi dan snack gratis di rest area," kata Mudjiono.
Selain operasi mengantuk, pihaknya juga menggelar operasi bagi truk yang overdimension and overload (ODOL).
Baca Juga: Pemotor Pura-Pura Alami Kecelakaan Malah Terancam Masuk Bui, Sebabnya Bikin Geleng Kepala
Menurut data Hutama Karya, kecelakaan melibatkan truk ODOL juga beberapa kali terjadi karena kecepatannya rendah, sehingga tertabrak dari belakang.
Menurut Mudjiono, kecelakaan di tol Lampung juga masih banyaknya truk dan kendaraan lain yang lampu belakannya mati. "Bagi kendaraan yang lampu belakangnya mati, untuk sementara kita kasih stiker spotlite," kata dia.
Sedangkan mengenai berat muatan, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Perhubungan memakai timbangan portabel (weigh in motion/WIM).
Saat ini, kata dia, WIM ada di gerbang tol yakni Bakauheni Selatan. Rencananya WIM akan dipasang lagi di tiga gerbang tol yakni Lematang, Gunungsugih, dan Terbanggi Besar. "Sudah banyak truk ODOL yang diputarbalik karena melanggar batas dan tak boleh lewat di tol," kata dia.
Terkait kecelakaan di JTTS, menurut Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, bukan karena faktor teknis.
"Secara geometrik, jalannya bagus bahkan dengan kecepatan 200 per jam masih aman. Memang faktor mengantuk yang jadi problem karena jalannya lurus. Ini harus segera dibenahi agar kecelakaan bisa menurun," kata Soerjanto.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Promo Sarapan Murah di Alfamart! Keju, Roti, Sereal dan Selai Turun Harga Hingga 30 Persen
-
Belanja Hemat Akhir Tahun! Anlene, Dancow, Ovaltine Turun Harga Besar-Besaran di Alfamart
-
Charm, Softex hingga Laurier Diskon Besar Saat Terbaik untuk Stok Pembalut Nyaman Berkualitas
-
Cashback Gajian Indomaret Rp5.000 Tanpa Syarat, Belanja Rp50.000 Langsung Untung Besar
-
Cara Cek BLT Rp 900 Ribu Langsung dari HP Tanpa ke Kantor Pos Sudah Bisa Sekarang