Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 17 Agustus 2021 | 09:32 WIB
Tugu Mardirahayu di Lampung Timur. [ISTIMEWA]

SuaraLampung.id - Di Desa Gantimulyo, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur, berdiri tugu yang dinamakan Tugu Mardirahayu.

Tugu Mardirahayu dibangun untuk mengenang peristiwa pertempuran saat Agresi Militer Belanda II di Lampung.

Tugu Mardirahayu menjadi saksi perjuangan rakyat Lampung dalam mempertahankan kemerdekaan.

Saat terjadi Agresi Militer Belanda II pada 19 desember 1948, Belanda melancarkan serangan besar-besaran ke Indonesia tak terkecuali di Lampung. Lampung saat itu masih bagian dari Karesidenan Provinsi Sumatera.

Baca Juga: HUT RI ke-76, 13 Rumah Terbakar di Jakarta Timur

Pada 1 Oktober 1949 dini hari Pos Angkatan Laut Indonesia (ALRI) di Kalianda mendorong mundur sebuah kapal perang Belanda menuju Telukbetung.

Pagi harinya, kapal perang Belanda yang hendak berlabuh di Panjang diserang dan ditembaki oleh ALRI.

Ini adalah pertama kalinya ALRI melakukan pertempuran di laut dengan senjata yang tidak proporsional.

Tentara Belanda yang lebih berpengalaman akhirnya bisa mendarat di Gunung Kunyit dan Telukbetung.

Setelah masuk ke kota Tanjung Karang – Teluk Betung, Belanda melanjutkan perjalanan menuju Tegineneng serta menuju arah Barat sampai Kemiling.

Baca Juga: Link Live Streaming Upacara 17 Agustus di Istana Merdeka

Belanda masuk ke Kewedanaan Metro pada 3 Januari 1949. Sejak surat Perintah Perang muncul, maka untuk mengamankan daerah ini dari serangan Agresi Militer II Belanda, didirikan pos pertahanan. 

Pada masa Revolusi Fisik, Lampung Tengah merupakan daerah pertahanan di bawah Komado Front Utara yang berpusat di Kotabumi.

Waktu itu beberapa kota strategis di Lampung Tengah selalu menjadi incaran Belanda karena letaknya yang strategis baik dari segi politik, ekonomi maupun militer.

Khusus di Kewedanaan Metro dan Kabupaten Lampung Tengah rakyat tentunya ingin mempertahankan kemerdekaan dan tak ingin Metro jatuh ke dalam penguasaan Tentara Belanda.

Akan tetapi hal tersebut gagal. Kewedanaan Metro jatuh ke tangan Belanda akibatnya komando-komando militer sebagai basis perjuangan dibuat di luar Kewedanaan Metro salah satunya ada di Gantimulyo.

Ilustrasi Perang Kemerdekaan. [Suara.com/Rohmat]

Dipilihnya Gantimulyo sebagai basis perjuangan alasanya karena dinilai sebagai sebuah tempat yang strategis karena masih berdekatan dengan Kewedanaan Metro.

Load More