SuaraLampung.id - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal meminta adanya perbaikan tata niaga minyak goreng di daerahnya agar memperlancar distribusi komoditas pangan tersebut.
Pernyataan ini dikemukakan Mirza, sapaan akrabnya, setelah mendapati adanya kenaikan harga minyak goreng kemasan di pasaran.
"Ini yang perlu dibenahi. Jangan sampai Provinsi Lampung yang merupakan penghasil sawit, tapi masyarakatnya justru membeli minyak goreng lebih mahal dari daerah lain. Oleh karena itu kami akan mengkoordinasikan bersama kementerian dan Bulog agar dapat dilakukan pemantauan," ujar Rahmat Mirzani Djausal, Jumat (22/8/2025).
Menurut Mirza, minyak goreng masih di atas harga eceran tertinggi sebesar Rp15.700 per liter. Padahal lanjut dia, Lampung merupakan produsen sawit besar tapi harganya masih mahal.
"Seharusnya dapat lebih murah kalau dapat diperbaiki tataniaganya," kata dia saat melakukan kunjungan ke Pasar Natar, Lampung Selatan.
Menurut dia, kunjungan tersebut dilakukan untuk memantau secara langsung perkembangan harga kebutuhan pokok, sekaligus berdialog dengan para pedagang guna menyelesaikan permasalahan harga pangan di daerahnya.
"Harga sejumlah kebutuhan pokok lainnya masih relatif normal dan terkendali. Jadi semua harus bekerjasama agar stabilitas harga tetap terjaga sehingga tidak menekan daya beli masyarakat," ucap dia.
Diketahui sebelumnya Provinsi Lampung mengalami penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) sebesar 0,06 persen per 15 Agustus, namun harga minyak goreng kemasan Minyakita masih di atas HET.
Rata-rata harga minyak goreng kemasan tercatat direntang harga Rp15.500–Rp17.000 per liter, termasuk di Kota Metro dan Kabupaten Lampung Selatan.
Baca Juga: Trik Baru Penyelundupan Ganja 90 Kg Disembunyikan di Mobil Towing, Pelaku Diciduk di Bakauheni
Sementara itu, rata-rata harga beras medium di Lampung pada Agustus sebesar Rp14.012 per kilogram atau naik 1,15 persen dibandingkan Juli, beras premium Rp15.435 atau naik 0,82 persen.
Komoditi lain yang mengalami kenaikan signifikan adalah bawang merah naik 14,57 persen, telur ayam ras naik 0,47 persen, sementara cabai rawit turun 16,76 persen dan cabai merah turun 0,03 persen. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Trik Baru Penyelundupan Ganja 90 Kg Disembunyikan di Mobil Towing, Pelaku Diciduk di Bakauheni
-
Kasus Bayi Alesha: RSUDAM Lampung Akui Kesalahan, Ombudsman Pantau Ketat Perbaikan Layanan
-
Dokter RSUDAM Lampung Kena Sanksi Jual Beli Alat Kesehatan ke Pasien BPJS
-
Tragedi Kebun Singkong di Lampung Utara: Nyawa Anita Melayang di Tangan Suaminya Sendiri
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
Krisis Pasokan Gas Murah Hantam Industri, Menko Airlangga Buka Suara Usai Pelaku Usaha Teriak PHK!
-
Target Penerimaan Bea Cukai Rp334 Triliun di 2026, Para 'Ngudud' Jadi Tulang Punggung
-
Menko Airlangga: Tidak Ada Negara yang Bisa Tumbuh Konsisten di 5 Persen
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
Terkini
-
Harga Minyak Goreng di Lampung Tak Terkendali! Gubernur Minta Tata Niaga Dirombak
-
Trik Baru Penyelundupan Ganja 90 Kg Disembunyikan di Mobil Towing, Pelaku Diciduk di Bakauheni
-
Wasit Beri Penalti, Bhayangkara FC Gigit Jari: Munster: Seharusnya Kami Bawa Poin!
-
Drama Kanjuruhan! Gol Penalti Injury Time Kubur Mimpi Bhayangkara FC di Malang
-
Kasus Bayi Alesha: RSUDAM Lampung Akui Kesalahan, Ombudsman Pantau Ketat Perbaikan Layanan