Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Minggu, 01 Agustus 2021 | 08:45 WIB
tes antigen di Kelurahan Kangkung, Bandar Lampung. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Pemkot Bandar Lampung menggelar tes antigen secara acak kepada warga di Kelurahan Kangkung

Tes antigen di Kelurahan Kangkung, Bandar Lampung, digelar karena ada dua orang di kelurahan tersebut yang terpapar COVID-19. 

Total ada 32 warga Kelurahan Kangkung yang dites antigen oleh Pemkot Bandar Lampung. 

"Hari ini ada 32 orang di Kelurahan Kangkung yang kita tes antigen dan hasilnya negatif semuanya," kata Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, Jumat (30/7/2021) dilansir dari ANTARA.

Baca Juga: Ditetapkan Tersangka Pengeroyokan Perawat Puskesmas Kedaton, Ini Kata Kuasa Hukum

Dia mengatakan bahwa tes antigen yang dilakukan kepada warga pesisir Kota Bandar Lampung tersebut merupakan tindak lanjut dari dua orang di kelurahan tersebut yang sebelumnya positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap.

"Ini bentuk antisipasi kita untuk mencegah penyebaran COVID-19, bahkan setiap saya keliling untuk mengimbau prokes, sekarang membawa tim kesehatan untuk melakukan tes antigen secara random," katanya.

Ia mengatakan, bila ditemukan masyarakat yang positif COVID-19 saat dilakukan tes antigen secara acak maka mereka akan diperiksa kembali.

Apabila yang bersangkutan tidak ada gejala atau dalam keadaan sehat, kemudian meminta isolasi mandiri (isoman) maka akan dipersilahkan.

Namun begitu, dia mengatakan masih banyak masyarakat yang takut dites antigen sebab mereka berprasangka bila hasilnya positif akan langsung dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga: Perawat Puskesmas Kedaton Dikeroyok karena Tabung Oksigen, Polisi Tetapkan 3 Tersangka

Padahal, tidak  apabila mereka tak bergejala maka bisa melakukan isoman dan akan dipantau dan dikasih obat serta sembako.

"Jadi kalau positif tapi keadaannya sehat, mau isolasi mandiri silahkan, namun kalau mereka bergejala dan kondisinya parah atau ada koormobid maka akan dibawa ke rumah sakit untuk dirawat," kata dia.

Eva pun mengakui bahwa tingkat kesadaran masyarakat pesisir pantai akan protokol kesehatan masih cukup rendah, bahkan mereka tidak percaya terhadap COVID-19.

Oleh sebab itu, ia pun menegaskan akan terus bersosialisasi dan mengimbau warganya yang berada di pesisir pantai dan padat penduduk tersebut untuk taat prokes dan mengerti akan bahaya COVID-19.

"Ini tugas saya sebagai pimpinan dan juga beserta jajaran untuk terus mengingatkan masyarakat untuk menjaga prokes untuk kesehatannya. Mungkin hari ini mereka lengah, tapi besok kita ingatkan, besok lagi kita ingatkan  dan selalu kita ingatkan agar  mereka sadar," kata dia.

Ia pun meyakini bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat serta semua elemen maka Bandar Lampung dapat keluar zona merah dan dapat kembali normal. (ANTARA)

Load More