Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Rabu, 23 Juni 2021 | 12:10 WIB
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono (tengah). Laksamana Yudo Margono bicara mengenai LGBT di hadapan taruna-taruni AAL. [Antara/M Risyal Hidayat]

SuaraLampung.id - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono berbicara mengenai adanya gerakan kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). 

KSAL Laksamana TNI Yudo Margono mengingatkan kepada para calon prajurit TNI AL agar tetap waspada terhadap gerakan kelompok LGBT.

Tak main-main, Laskamana Yudo pun siap memberikan sanksi pemecatan bila ada prajurit yang terlibat LGBT karena dianggap menyimpang.

Seperti disitat dari Hops.id--jaringan Suara.com, Rabu (23/6/2021), alasan sanksi berat itu diberikan karena moral LGBT tidak sesuai ideologi negara, Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI, Trisila TNI Angkatan Laut dan Hree Dharma Shanty.

Baca Juga: Kerasnya Reaksi KSAL Beri Ancaman Serius Kalau Ada Prajurit TNI yang LGBT

“Pelanggaran ini ancamannya adalah pemecatan dari kedinasan,” kata Laksamana Yudo saat Pembekalan Taruna Taruni Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-66 di Indoor Sport Kesatrian Akademi Angkatan Laut, Bumimoro, Surabaya. 

KSAL mengatakan degradasi moral secara nyata tengah terjadi di kalangan generasi muda yang sangat rentan dengan pengaruh global.

“Adanya gerakan kaum LGBT, sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama dan ideologi negara. Hal ini merupakan ancaman moral yang belakangan harus dihadapi,” tuturnya.

Selain itu, KSAL mengatakan pula masuknya paham radikalisme dan ekstrimisme ke kalangan masyarakat cukup mengkhawatirkan terlebih khusus di lingkungan TNI yang merupakan alat negara.

Laksamana Yudo menjelaskan generasi penerus TNI AL kedepan, tantangan dan beban tugas akan semakin berat, kompleks, dan dinamis. Adanya tantangan dan ancaman yang ada lulusan AAL harus memiliki karakter yang kuat dan kemampuan memimpin serta kompetensi sebagai tentara profesional.

Baca Juga: KSAL Tak Main-main: Prajurit TNI LGBT Bakal Dipecat!

Di hadapan calon-calon pemimpin TNI AL di masa depan ini, KSAL berpesan agar selalu menjaga kekompakan dan kebersamaan sesama angkatan.

“Kalian 101 personel harus bersama-sama terus saling bahu membahu dan jangan hanya karena jabatan kalian saling menjatuhkan satu sama yang lain. Sulit mencapai sukses tanpa saling membantu. Kalian harus kuat dari sekarang, tantangan jaman kalian jauh lebih berat daripada zaman saya, maka dari itu kalian harus bersama-sama bahu membahu dan saling membantu,” ujarnya.

Kegiatan pembekalan dari Pemimpin TNI AL ini diikuti 101 Taruna Taruni dengan tema “Menyiapkan Generasi Penerus Pemimpin TNI Angkatan Laut Indonesia Emas”.

Pembekalan ini diharapkan perwira lulusan AAL menjadi generasi millenial sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan TNI AL di masa dekade Indonesia emas pada 2045, memiliki keunggulan dalam pengetahuan, kapabilitas serta landasan moral yang baik dan karakter kepribadian yang kuat.

Load More