Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 21 Juni 2021 | 11:38 WIB
Ilustrasi pasien tanpa gejala atau OTG COVID-19. Pasien OTG COVID-19 masih banyak berkeliaran di Pesisir Barat. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraLampung.id - Banyak pasien COVID-19 dengan kategori orang tanpa gejala atau OTG. Pasien OTG ini tidak mengalami gejala layaknya orang yang terinfeksi COVID-19. 

Pasien OTG biasanya tetap sehat namun nyatanya menyimpan virus di dalam tubuhnya. Mirisnya, pasien OTG ini masih banyak yang bebas berkeliaran di tengah masyarakat. 

Ini seperti diungkapkan Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal. Agus mengatakan, masih banyak pasien OTG yang bepergian dengan leluasa.  

Ia menjelaskan, salah satu penyebab masih tingginya penyebaran kasus COVID-19 adalah karena masih banyak pasien OTG yang bebas berkeliaran tanpa adanya pengawasan.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Jakarta Naik, Ini Panduan Isolasi Mandiri di Rumah Bagi Pasien OTG

“Dari hasil pengamatan dan penelitian kita, mata rantai penyebaran COVID-19 terus berkembang akibat masih banyak pasien OTG yang bergerak kemana-mana,” katanya dilansir dari ANTARA.

Bupati Kabupaten Pesisir Barat Agus Istiqlal mengatakan pengawasan terhadap pasien orang tanpa gejala (OTG) harus lebih ekstra diperketat agar tidak menularkan COVID-19 ke masyarakat lainnya.

“Kita harus mempersempit ruang pasien OTG, untuk menekan angka penyebaran COVID-19,” kata Agus Istiqlal.

Menurutnya, upaya itu artinya mempersempit lagi ruang gerak masyarakat terutama bagi pasien OTG agar tidak berkeliaran kemana-mana. (ANTARA)

Baca Juga: Peningkatan Kasus Covid-19 di DKI Jakarta

Load More