SuaraLampung.id - Sulam usus merupakan kain khas asal Tulangbawang, Lampung. Sulaman ini berbahan dasar kain satin yang berbentuk usus ayam. Kemudian dirajut dengan benang dan dimodifikasi dengan aksesoris lainnya.
Siti Rahayu, Pemilik Galeri Rahayu, mengatakan kain sulam usus dulunya hanya digunakan sebagai bebe, kain penutup dada dalam pakaian tradisional pengantin wanita adat Lampung. Motifnya pun hanya lurus dan tidak menggunakan aksesoris.
Seiring perkembangan zaman, motif sulam usus tidak lagi konvensional lurus. Siti Rahayu berinovasi dalam membuat produk sulam usus khas Lampung ini. Ibu dan empat anak ini membuat motif pola sulam berdasarkan apa yang ia lihat.
"Inspirasi saya dari keliling-keliling rumah. Tadi saya baru metik buah jambu. Nanti itu bisa saya canvaskan buat pola motif baru. Pokoknya kalau saya udah duduk kerja insprirasi datang lagi. Kadang dari bunga-bunga di rumah saya, bisa buat motif baru," ujarnya.
Proses Pembuatan Sulam Usus
Proses pembuatan sulam usus tidaklah mudah. Butuh waktu berhari-hari untuk menyelesaikan pengerjaan satu gaun bermotif sulam usus.
Windiati, perajin sulam usus mengatakan, pembuatan satu gaun pernikahan sulam usus menggunakan 10 potong kain sulam usus. Dengan begitu, dibutuhkan 10 perajin untuk mengerjakan satu gaun selama 15 hari.
"Untuk satu potong kain, saya butuh waktu 5 hari sampai seminggu. Tergantung baju apa yang mau dibuat," ujarnya kepada Suaralampung.id, Jumat (21/5/2021).
Proses pertama dalam membuat sulam usus adalah perajin membuat pola yang diinginkan di atas kertas. Gambar ini yang akan menjadi dasar menempelkan sulam usus.
Baca Juga: Polsek Candipuro Dibakar, Kapolda Lampung Copot Kapolsek
Selanjutnya, proses jelujur yaitu tali usus ditempelkan dan dijahit dengan benang sementara di atas kertas. Kemudian, disulam dengan warna yang sesuai.
Setelah, selesai menjadi satu potong kain. Benang sementara dan kertas didedel dari kain sulam yang sudah jadi. Kemudian, dibuat menjadi gaun yang diinginkan.
Salah satu proses yang paling sulit dalam membuat sulam usus adalah saat melakukan jelujur. Eliyanti, perajin sulam usus, butuh waktu satu bulan untuk belajar menyulam kain sulam usus. "Jelujur ini kan menyesuaikan motif. Motif yang bulat-bulat dan kecil-kecil lebih membutuhkan waktu yang lama."
Sulam usus keliling Pameran Dunia
Siti Rahayu menuturkan sulam usus miliknya sudah berulang kali mengikuti pameran sejak 2005. Sulam usus Lampung ini sudah ikut pameran di timur tengah, Singapura, Malaysia, dan Selangor.
"Kalau di Malaysia, konsumen tidak suka dengan motif binatang. Saat liat kain sulam usus mereka heran dan mencoba. Mereka terus beli," tuturnya.
Perempuan paruh baya ini mengatakan gaun miliknya juga sudah sering mengikuti fashion show keliling Indonesia. Sehingga, kain sulam usus sudah dikenal menjadi kain khas Lampung.
Satu gaun sulam usus pengantin wanita Lampung dijual dari harga 1 juta rupiah sampai 35 juta rupiah, tergantung tingkat kesulitan dan keunikan pembuatannya. Selain gaun pengantin, kerajinan sulam usus dibuat menjadi taplak meja, kotak tisu, kopiah, dan bed cover.
Kontributor: Mitha Setiani Asih
Berita Terkait
Terpopuler
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Cuma 3 Jam 35 Menit dari Jakarta, Thom Haye Mungkin Gabung ke Klub Ini, Bukan Persib Bandung
- 35 Kode Redeem FF MAX Hari Ini 23 Agustus: Klaim Bundle Itachi, Emote Susanoo & Senjata Akatsuki
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
Itera Terima Dana Internasional untuk Selamatkan Tanaman Kantong Semar
-
Guru Ancam Cekik Murid Saat Upacara di Pesawaran: Terungkap Kondisi Kejiwaannya
-
BRI Luncurkan Kartu Debit Co-Branding BRI X INDODAX, Ini Sejumlah Keunggulannya
-
Dari Jimbaran ke Dunia: Haluan Bali Padukan Seni Tradisi, Teknologi, dan Keberlanjutan
-
1300 Burung Diselamatkan di Pelabuhan Bakauheni: Penyelundupan Satwa Ilegal Digagalkan