SuaraLampung.id - Upaya Institut Teknologi Sumatera (Itera) melestarikan tanaman kantong semar yang terancam punah mendapat dukungan internasional dari Botanic Gardens Conservation International (BGCI).
Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha mengatakan Unit Penunjang Akademik Konservasi Flora Sumatera (UPA KFS) yang mengelola Kebun Raya, Itera mendapat pendanaan dari BGCI.
"Pendanaan ini untuk proyek pelestarian tanaman kantong semar yang terancam punah," kata Nyoman Pugeg Aryantha, Senin (25/8/2025).
Ia menyampaikan, keberhasilan mendapatkan dukungan internasional ini merupakan bentuk komitmen Itera dalam mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.
”Kami sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh lembaga donor internasional BGCl. Proyek ini bukan hanya tentang menyelamatkan tanaman langka, tetapi juga memperkuat peran kampus sebagai pusat edukasi dan pelestarian lingkungan,” ujar Rektor.
Selain berdampak langsung pada pelestarian spesies, lanjut dia, proyek ini akan menghasilkan materi edukasi, sesi berbagi pengetahuan, dan dokumentasi praktik terbaik yang dapat dimanfaatkan oleh institusi lain.
BGCI adalah sebuah organisasi global yang menaungi lebih dari 800 kebun raya dan institusi konservasi di seluruh dunia.
"Proposal Kebun Raya Itera bertajuk 'Employing Vegetative Propagation Through Stem Cuttings to Increase Numbers of Pitcher Plants Conserved', berhasil lolos seleksi ketat dan menjadi salah satu penerima hibah yang kegiatannya akan dilaksanakan sepanjang tahun 2026," kata dia.
Ketua Tim Proyek Alawiyah, S.P.,M.Hut., yang juga merupakan Kepala UPA KFS Itera, menyampaikan, kantong semar merupakan tanaman karnivora khas hutan tropis yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Baca Juga: Menteri P2MI Minta Itera Jadi Pusat Cetak Tenaga Kerja Profesional untuk Luar Negeri
"Sayangnya, keberadaan jenis tanaman ini semakin terancam akibat deforestasi, eksploitasi berlebihan, dan rendahnya kemampuan regenerasi alami," kata dia.
Alawiyah mengatakan, menjawab tantangan ini, tim UPA KFS Itera mengusulkan pendekatan inovatif melalui teknik propagasi vegetatif, yang akhirnya mendapat dukungan pendanaan dari lembaga internasional.
“Melalui kegiatan ini, kebun raya Itera memperkuat posisinya sebagai pusat unggulan dalam konservasi tumbuhan dataran rendah Sumatera, sekaligus memperluas kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dan pemanfaatan berkelanjutan,” kata di.
Ia pun mengatakan saat ini, Kebun Raya Itera juga telah memiliki Rumah Konservasi Kantung Semar yang dibangun bersama mitra PLN Nusantara Power UP Tarahan di dalam kawasan kebun.
"Lebih dari 50 tanaman kantong semar (Nepenthes) berbagai spesies dari berbagai wilayah di Indonesia dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, penelitian, hingga eduwisata," kata dia. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
Terkini
-
Cara Cek BLT Rp 900 Ribu Langsung dari HP Tanpa ke Kantor Pos Sudah Bisa Sekarang
-
Diskon Indomaret Akhir November: Harga Yogurt dan Sosis Turun, Banyak Produk Jadi Rp 3 Ribuan
-
Tri Wenita, AgenBRILink yang Membawa Layanan Perbankan Menyapa Warga Desa
-
3 Trik Nasi Pulen dan Wangi untuk Masak Harian ala Ibu-Ibu Hemat Alfamart
-
Tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Naik Akhir Bulan, Rincian Lengkap Biaya Terbarunya