Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 12 April 2021 | 16:30 WIB
Ilustrasi Haikal Hassan. Haikal Hassan sebut Bung Karno suka penjarakan ulama.[Suara.com/Bagaskara]

SuaraLampung.id - Haikal Hassan kembali menjadi perbincangan di media sosial. Warganet membincangkan pernyataan kontroversial Haikal Hassan mengenai proklamator Bung Karno

Dalam video yang beredar di media sosial baru-baru ini, Haikal Hassan menyebut Bung Karno sebagai tokoh yang suka memenjarakan ulama

Dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @tjhinfar21, Senin (12/4/2021) terlihat Haikal Hassan sedang berbicara soal Bung Karno. Video itu juga dibagikan oleh Ferdinand Hutahaean lewat akun Twitternya.

Haikal Hassan dalam video ceramah tersebut mengakui bahwa Bung Karno berjasa bagi Indonesia. Namun demikian, ia menyebut presiden pertama Indonesia itu sebagai tokoh yang gemar memenjarakan ulama.

Baca Juga: Viral Video Haikal Hassan: Bung Karno Tukang Menjarain Ulama

"Bung Karno kan proklamator, iya. Bung Karno kan berjasa, gue tahu. Bung Karno hebat, setuju. Tapi jangan lupa, Bung Karno tukang menjarain ulama bersama NASAKOM-nya. Silakan bantah kalau bisa! Silakan bantah!" ucapnya dengan nada menggebu-gebu.

Haikal Hassan bicara soal Bung Karno (twitter.com/@tjhinfar21)

Sebelumnya, Haikal Hassan juga menceritakan bahwa tahun 1957 lalu, sejumlah ulama mengadakan ijtihad di Palembang, Sumatera Selatan.

Berdasarkan penuturannya, beberapa tokoh besar hadir dalam acara itu, seperti Buya Hamka dan Sultan Sjahrir.

Ia lantas menyebut, di Jakarta Soekarno menjelek-jelekkan ulama yang sedang rapat di Palembang. Haikal bahkan menyebut Bung Karno menuduh para ulama yang sedang berkumpul di Palembang itu amoral.

"Tapi tahu apa yang terjadi di Jakarta? Bung Karno bersama PNI-nya dan PKI-nya dan NASAKOM-nya ngata-ngatain ulama yang sedang rapat. Dia menuduh, ulama yang sedang rapat itu amoral! Jangan ditutup-tutupi, sejarah ini!" ujar Haikal Hassan dalam video itu.

Baca Juga: Ketua LP Maarif NU Tempursari Lumajang dan Istri Meninggal Akibat Gempa

Lebih lanjut Haikal Hassan menilai, setelah peristiwa tersebut posisi ulama menjadi sulit. Sering dituduh hendak melakukan makar atau mendirikan negara Islam.

"Sepulang dari itu, setiap hari di koran-koran ditulis, ulama dijelek-jelekin terus, ulama dituduh amoral, makar, dan mau mendirikan agama Islam. Dikit-dikit negara Islam, dikit-dikit negara Islam." ujar Haikal berapi-api.

"Itu menjadi isu yang udah basi tapi tetep dinaikin terus. Akhirnya dijadikan senjata untuk mempersekusi ulama," sambungnya.

Video selengkapnya dapat dilihat di sini

Menanggapi video tersebut, Ferdinand Hutahaean berpendapat bahwa ucapan Haikal Hassan dapat menimbulkan kesalahpahaman di kalangan generasi muda soal sejarah bangsa.

"Jika omongan kurang ajar seperti ini terus bebas menyiarkan kebohongan dan merusak sejarah bangsa, maka jangan kaget bila anak muda bangsa ini, generasi penerus, tak lagi mengetahui sejarah bangsa sesungguhnya." tulis Ferdinand.

"Di sanalah kaum jahiliah kilafuck bisa tumbuh subur," pungkasnya.

Load More