Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 18 Januari 2021 | 10:47 WIB
Proses vaksinasi Presiden Jokowi (Twitter)

SuaraLampung.id - Beredar luas narasi bahwa suntikan vaksin Covid-19 Sinovac di tubuh Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya bohongan. 

Narasi yang beredar menyebutkan bahwa vaksin yang berada di suntikan tidak masuk ke dalam tubuh Jokowi.

Jokowi pun dituduh membohongi rakyat karena suntik vaksin Covid-19 itu hanya akal-akalan. 

Klaim tersebut beredar usai pemilik akun Facebook Muji Hartati mengunggah sebuah video pada 15 Januari 2021 dengan narasi yang menyebut cairan vaksin Jokowi masih utuh.

Baca Juga: Keras! Roy Suryo Ejek Risma, Kocar Kacir saat Gempa Dituding Mau Nampang

Dalam videonya, terlihat momen saat Presiden Jokowi disuntik vaksin dan terdapat tulisan "Cairan nya Masih Utuh Udah di Cabut Aaaja Mao Bohongin Rakyat Hadehhh".

Berikut narasi yang ditulis:

"COBA PELOTOTI GUYS... CAIRAN VAKSIN MASIH UTUH".

Beredar klaim yang menyebut vaksin Sinovac Jokowi masih utuh saat dicabut (Turnbackhoax.id).

Lalu benarkah klaim tersebut?

PENJELASAN

Baca Juga: Disuntik Vaksin Sinovac, Dua Tenaga Kesehatan Pusing dan Pegal

Berdasarkan hasil penelusuran turnbackhoax.id -- Jaringan Suara.com, klaim bahwa cairan vaksin yang disuntikkan ke Presiden Jokowi masih utuh saat dicabut keliru.

Faktanya, Ketua PB IDI dr Daeng Mohammad Faqih menegaskan, penuntikkan yang dilakukan oleh Prof.dr. Abdul Mutalib sudah benar. Sebab, dia juga disuntik oleh orang yang sama. Prof.dr Abdul Muthalib sendiri pun mengaku bersyukur karena tidak ada halangan saat dia menyuntik vaksin Sinovac ke Presiden Jokowi.

Pernyataan Ketua PB IDI dr Daeng Mohammad Faqih itu menjawab opini dr Taudi Muhibbuddin Waly, Sp.PD, seorang dokter yang berasal dari Cirebon.

"Setelah melihat berkali-kali video itu dan berdiskusi dengan para dokter serta para perawat senior, maka saya menyimpulkan vaksinasi yang anda lakukan gagal," tulis dr Taufiq.

Bukan tanpa sebab, suntikan vaksin seharusnya menembus otot atau biasa disebut sebagai intramuskular dan dilakukan dengan tegak lurus 90 derajat. Menurut Taufiq, penyuntikkan terhadap Presiden Jokowi tidak dilakukan dengan benar, sehingga vaksin tidak menembus otot dan tidak akan memiliki efek perlindungan.

Selain itu Taufiq juga menyinggung risiko terjadinya Antibody Dependent Enchancement (ADE), kondisi di mana virus mati yang ada di dalam vaksin masuk ke jaringan tubuh lain dan menyebabkan maslaah kesehatan.

Load More