Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 18 Januari 2021 | 10:47 WIB
Proses vaksinasi Presiden Jokowi (Twitter)

Namun, dr Daeng Mohammad Faqih mengatakan, tulisan itu merupakan opini penulis dan bukan berdasarkan data serta kajian ilmiah.

"Itu opini karena yang pertama, yang bersangkutan tidak ada di tempat saat penyuntikkan. Jadi dia tidak tahu kondisi di sana," tutur dr Daeng kepada Suara.com, Kamis (14/1/2021).

dr Daeng menegaskan, penyuntikkan oleh Prof Abdul Muthalib sudah benar karena dia disuntik oleh orang yang sama.

"Kedua, kenapa saya bantah, saya juga disuntik oleh orang yang sama yang menyuntik presiden, masuk ke otot suntikannya," tegas dr Daeng.

Baca Juga: Keras! Roy Suryo Ejek Risma, Kocar Kacir saat Gempa Dituding Mau Nampang

Terkait reaksi ADE yang bisa saja muncul usai divaksin, hal itu dibantah oleh dr Daeng. Dr Daeng menerangkan bahwa vaksin Sinovac sudah diuji klinis oleh PT Bio Farma dan peneliti dari Universitas Padjajaran. Dalam hasil penelitian sebagaimana dilaporkan ke BPOM, tidak ada reaksi tersebut.

"Maka sekali lagi saya tegaskan, itu hanya opini karena penulis tidak berdasarkan fakta dan uji klinis. Sehingga pendapat itu tidak boleh diikuti, tidak valid, dan tidak kredibel," kata dr Daeng.

Menurut dr Daeng, PB IDI sudah berdoordinasi dengan IDI Cirebon yang menaungi Taufiq Waly. Ke depan, dia berharap para dokter untuk bisa mengeluarkan pendapat perihal vaksin berdasarkan data-data ilmiah dan hasil uji klinis.

Sementara itu, si penyuntik vaksin, Prof.dr. Abdul Muthalib mengaku sedikit gemetaran saat menyuntikkan vaksin Covid-19 ke Presiden Jokowi. Pasalnya, hal itu menjadi kali pertamanya sepanjang berkarir di dunia kesehatan.

Kendati begitu, Prof.dr. Abdul Muthalib mengaku bersyukur tidak ada halangan saat dirinya menyuntikkan vaksin Covid-19 ke Jokowi.

Baca Juga: Disuntik Vaksin Sinovac, Dua Tenaga Kesehatan Pusing dan Pegal

Disadur dari Medcom.id, dalam video penyuntikan yang disiarkan langsung, tampak jelas suntik menancap. Dari perhitungan Tim Cek Fakta Medcom, jarum suntik itu menancap di tubuh presiden sekitar sembilan detik.

Load More