Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 07 Januari 2021 | 10:45 WIB
Ilustrasi kebakaran ledakan. (Antara)

SuaraLampung.id - Pasangan suami istri (pasutri) di Palembang, Sumatera Selatan, tewas dalam peristiwa kebakaran.

Tena Reja alias Aleng (60) dan Linda (57) tewas dalam musibah kebakaran rumahnya di Jalan KKN Unsri Mesra, Kelurahan Ogan Baru, Kertapati, Palembang, Rabu (6/1/2021).

Sebagaimana melansir laman Batamnews, Kamis (7/1/2021), hingga kini belum diketahui penyebab kebakaran yang terjadi saat dini hari tersebut.

Namun, korban Aleng tak bisa berbuat banyak karena kondisinya lumpuh sehingga api menyambar seisi rumah. Saat kejadian, korban Linda sedang mencuci pakaian di depan rumah bermaksud menyelamatkan suaminya yang terbaring di tempat tidur.

Baca Juga: Gempa Bengkulu Magnitudo 5,8 Terasa di Palembang Hingga Pagaralam

Sayang, dia kesetrum listrik saat membuka pagar. Korban Linda tewas dalam posisi jongkok tepat di depan pagar. Sementara suaminya ditemukan tinggal tulang belulang di kamar.

Kapolsek Kertapati Palembang AKP Irwan Sidik mengaku, belum mengetahui penyebab kebakaran yang mengakibatkan rumah korban habis dilalap api.

Mayat pasutri itu dibawa ke rumah keluarga dan selanjutnya akan dikremasi di kawasan Talang Buruk Palembang.

"Kedua korban tewas, satu karena terbakar, satunya lagi kesetrum listrik saat berusaha menolong suaminya. Kasus ini dianggap selesai karena keluarga menolak diperkarakan," ungkap Irwan.

Dikatakan, beberapa anggota keluarga yang lain selamat dalam insiden itu. Keluarga menolak dilakukan visum dan langsung dimakamkan.

Baca Juga: Perangko Rp10.000 Belum Beredar di Palembang

Api baru dapat dipadamkan dua jam kemudian oleh warga setempat.

"Penyebab munculnya api belum diketahui," kata dia.

Sementara Manager Humas PT PLN Wilayah Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu (WS2JB) Bakrie, mengaku sudah mengikuti prosedur dengan memadamkan aliran listrik ketika terjadi kebakaran. Hal itu dilakukan begitu mendapat laporan dari warga.

"SOP-nya begitu, kami langsung pemadaman," kata dia.

Load More