-
KPK menangkap Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya dalam operasi tangkap tangan.
-
Ardito ternyata baru bergabung sebagai kader Partai Golkar.
-
KPK menemukan dugaan suap dan fee proyek senilai sekitar Rp 5,7 miliar.
SuaraLampung.id - Publik kembali dikejutkan oleh operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang menyeret Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya. Pertanyaan yang kemudian ramai muncul di media sosial dan mesin pencarian adalah: Ardito sebenarnya berasal dari partai apa? Jawabannya terungkap setelah sejumlah elite politik angkat suara.
Ardito diketahui baru bergabung sebagai kader Partai Golkar, hanya beberapa waktu sebelum OTT KPK dilakukan. Informasi ini dibenarkan oleh jajaran internal Golkar yang menyebut bahwa Ardito memang merupakan “kader baru” yang belum lama masuk ke dalam struktur partai.
Penangkapan Ardito dilakukan setelah KPK mengungkap dugaan aliran suap dan fee proyek yang nilainya mencapai Rp 5,7 miliar. Aliran dana tersebut diduga terkait pengaturan pemenang proyek pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah. Beberapa pihak dekat sang bupati juga ikut diamankan dalam operasi ini.
Menurut penyidik, dugaan praktik suap itu telah berlangsung sepanjang 2025, dengan pola pemberian fee antara 15 hingga 20 persen untuk memenangkan paket proyek tertentu. Dari OTT yang dilakukan di beberapa lokasi, KPK turut menyita uang tunai Rp 193 juta dan emas seberat 850 gram dari rumah kerabat Ardito.
Baca Juga:Bupati Lampung Tengah Kasus Apa? KPK Ungkap Dugaan Suap Rp 5,7 Miliar hingga Penahanan
Golkar, sebagai partai tempat Ardito baru bernaung, menyatakan menyerahkan sepenuhnya proses penegakan hukum kepada KPK. Pihak partai memastikan akan mengambil langkah setelah melihat perkembangan penyidikan lebih lanjut.
Sementara itu, KPK menegaskan bahwa kasus ini masih berkembang dan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru yang segera diumumkan.