SuaraLampung.id - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Lampung menyebutkan satu orang jemaah calon haji (JCH) batal berangkat ke Tanah Suci karena kondisinya kurang memungkinkan.
Kabid Haji dan Umrah Kemenag Lampung Ansori F Citra mengatakan JCH yang tertunda keberangkatannya itu bernama Munawir (58).
"Pak Munawir asal Lampung Selatan yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 5 Lampung batal berangkat karena sakit," kata Ansori, Jumat (9/5/2025).
Ia mengatakan, Munawir semestinya berangkat ke Arab Saudi pada Rabu (7/5/2025), namun saat berada di Asrama Haji mengalami mual dan muntah sehingga harus dilakukan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM).
Baca Juga:Puluhan Pengurus Cabor Kompak Minta Ketua KONI Lampung Selatan Lengser, Ada Apa?
"Sehingga kloter tersebut seharusnya 393 calon haji menjadi 392," kata dia.
Ansori mengatakan bahwa untuk calhaj tersebut Kemenag Lampung masih menunggu informasi dari rumah sakit apakah kondisi sudah membaik atau belum.
"Saat ini kami masih menunggu informasi dari tim medis dulu sampai yang bersangkutan sehat, baru menentukan apakah bisa menyusul berangkat atau tidak," kata dia.
Ansori mengatakan bahwa hingga kini calhaj asal Lampung yang telah diberangkatkan ke Tanah Suci berjumlah 2.357 orang.
"Saat ini di Asrama Haji kami sedang melayani calon haji asal Lampung Timur sebanyak 393 orang, yang akan diberangkatkan hari ini Pukul 16.10 WIB," kata dia.
Baca Juga:Nabung Hasil Bertani, Nenek 107 Tahun Asal Lampung Selatan Akhirnya Berangkat Haji
Tiba di Madinah
Sebanyak 1.572 jamaah haji asal Provinsi Lampung yang tergabung dalam Kloter JKG 4 hingga JKG 15 telah tiba di Madinah. Jumlah tersebut terdiri dari 845 jemaah perempuan dan 717 jemaah laki-laki.
"Alhamdulillah, seluruh jemaah dari JKG 4 sampai JKG 15 sudah tiba di Madinah dalam kondisi sehat. Bahkan, beberapa kloter awal seperti JKG 4 hingga JKG 7 sudah mulai melaksanakan city tour dan ibadah Arbain," ujar Ansori.
Ansori juga menyoroti keberangkatan salah satu jemaah tertua dari Provinsi Lampung yang berusia 107 tahun, berasal dari Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan. Pihaknya saat ini masih menunggu konfirmasi apakah jemaah tersebut merupakan yang tertua se-Indonesia.
“Kalau betul, ini luar biasa. Jemaah ini tetap dalam pengawasan karena termasuk lansia, namun sejauh ini dalam kondisi sehat. Bahkan sering kali mereka merasa masih kuat dan enggan dibantu,” jelas Ansori.
Ia menegaskan bahwa seluruh jemaah, khususnya lansia dan penyandang disabilitas, akan terus mendapatkan pendampingan.
“Walaupun sehat, jika mereka butuh bantuan seperti didorong kursi roda atau dituntun, tentu tetap kita bantu. Tapi kalau merasa mampu, ya kita hormati keinginan mereka,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, semangat para lansia haji menjadi inspirasi tersendiri bagi petugas dan jemaah lainnya.
“Jemaah kita yang usia 107 tahun itu semangatnya luar biasa. Kadang petugas ingin membantu, tapi justru beliau menolak karena merasa masih kuat. Ini menunjukkan semangat ibadah yang luar biasa, patut kita syukuri dan teladani,” ucap Ansori.
Ansori menyampaikan layanan kesehatan dan kebersihan di Embarkasi Antara Provinsi Lampung terus diperkuat sebagai bagian dari upaya menjaga kenyamanan dan kesiapan fisik jemaah sebelum keberangkatan.
Setiap kloter diperiksa secara menyeluruh, mulai dari tekanan darah, kondisi fisik umum, hingga kesiapan logistik pribadi.
“Jemaah yang sehat tetap kita pantau, apalagi mereka yang termasuk kelompok rentan seperti lansia dan difabel. Tim pendamping sudah kami siapkan dan akan terus mendampingi mereka selama perjalanan hingga pelaksanaan ibadah,” tambahnya.
Kementerian Agama Provinsi Lampung terus mengimbau keluarga jemaah di tanah air untuk mendoakan kelancaran ibadah para tamu Allah selama di Tanah Suci.
"Kami berkomitmen memberikan layanan terbaik. Mari kita sama-sama berharap semoga semua jemaah Lampung bisa menunaikan ibadah haji dengan sempurna dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan menjadi haji yang mabrur,” pungkas Ansori. (ANTARA)