Periksa dan rawat sistem pemadam kebakaran secara berkala untuk memastikan berfungsi dengan baik. Pastikan APAR mudah diakses dan tidak kedaluwarsa.
Pengelola juga mesti memmuat dan sosialisasikan prosedur darurat kebakaran yang jelas dan mudah dipahami oleh semua petugas dan konsumen. Pastikan jalur evakuasi bebas dari hambatan dan mudah diakses.
Pengelola juga harus melakukan pengawasan ketat terhadap aktivitas di area SPBU, terutama saat pengisian bahan bakar.
Pastikan tidak ada aktivitas yang dapat memicu kebakaran, seperti merokok, menyalakan api, atau menggunakan peralatan elektronik yang tidak sesuai. Pasang rambu-rambu peringatan yang jelas dan mudah dibaca.
Baca Juga:Pertalite Oplosan Bikin Kendaraan Rusak, Sopir Truk Pertamina Lampung Ditangkap
Pastikan ventilasi di area SPBU berfungsi dengan baik untuk mencegah akumulasi uap bahan bakar yang mudah terbakar.
Pastikan semua peralatan dan tangki penyimpanan terhubung dengan sistem pembumian yang baik untuk mencegah percikan listrik statis.
Ketika terjadi kebakaran jangan lupa membunyikan Alarm. Aktifkan alarm kebakaran untuk memberi tahu semua orang di area tersebut.
Matikan juga aliran Bahan Bakar yaitu menghentikan aliran bahan bakar dari pompa dan tangki penyimpanan. Evakuasi semua orang dari area berbahaya menuju titik kumpul yang aman.
Segera hubungi pemadam kebakaran dan berikan informasi yang jelas tentang lokasi dan jenis kebakaran. Jika api masih kecil dan terkendali, gunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang sesuai untuk memadamkan api. Pastikan Anda terlatih untuk menggunakan APAR dengan benar.
Baca Juga:Tak Kuat Bayar Cicilan Motor, Pedagang Keripik Bohongi Polisi Ngaku Dibegal