Tabrani menyebut tidak ada mengenai korban jiwa sejauh ini. Mengenai kerugian materi, estimasi masih belum dapat dipastikan, namun dipastikan ada 11 desa yang terdampak angin puting beliung di Lampung Timur.
“Harapan kami, tidak ada korban jiwa. BPBD juga akan turun langsung ke lokasi kejadian besok untuk memberikan bantuan darurat, terutama bahan makanan,” ungkapnya.
Kepala Desa Way Areng, Mataram Baru, Mulyadi, mengatakan angin kencang terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Awalnya hanya hujan ringan, namun angin tiba-tiba datang sangat kencang.
“Angin hanya berlangsung sekitar 10 menit, tetapi cukup untuk merusak beberapa pohon dan mengangkat atap lima rumah di Dusun 3 dan Dusun 2,” kata Mulyadi.
Baca Juga:Pura-pura Rawat Teman Ibunya di RS, Wanita Ini Gasak Rp76 Juta Milik Orang Tua Teman
Meski ada kerusakan pada atap rumah, ia memastikan tidak ada korban jiwa. “Saya sudah memerintahkan warga untuk menebang pohon yang berpotensi membahayakan, terutama yang dekat dengan rumah,” tambahnya.
Di Desa Bandar Negeri, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kepala Desa Triono melaporkan bahwa angin puting beliung juga menyebabkan kerusakan pada 11 rumah.
“Kerusakan dominan terjadi pada atap rumah, serta beberapa gubuk jaga di tambak udang yang roboh,” jelas Triono. Hingga pukul 19.30 WIB, hujan masih terus mengguyur, dan perangkat desa masih melakukan pendataan serta memberikan himbauan kepada warga untuk tetap waspada.
Bencana alam ini memaksa masyarakat dan perangkat desa untuk terus berupaya mengatasi dampaknya, sambil menunggu bantuan dan penanganan lebih lanjut dari BPBD.
Kontributor : Agus Susanto
Baca Juga:Polisi di Bandar Lampung Ditemukan Tewas di Rumah, Diduga Bunuh Diri