Heri menduga murahnya harga jagung disebabkan panen raya yang terjadi tidak di Lampung Timur saja melainkan wilayah lain juga banyak yang sedang panen jagung.
Kata Heri patokan harga yakni pihak pabrik besar. Jika pabrik membeli harga tinggi tengkulak juga akan mengikuti, jika perusahaan membeli harga rendah tengkulak juga akan menyesuaikan. Artinya harga bukan dimainkan oleh tengkulak bawah tapi mengikuti pasar besar yaitu pihak perusahaan.
"Kami ambil keuntungan raya rata per kilo seribu rupiah kotor, artinya itu belum dipotong biaya ekspedisi, dan lain sebagainya bersih mungkin tinggal Rp600 per kilogram," kata Heri.
Sementara salah satu perusahaan pembeli Jabung di wilayah Kecamatan Labuhanratu, Lampung Timur, mengaku membeli jagung dengan kadar air di bawah 16 persen sebesar Rp4,8 ribu per kilogram. Jika kadar air di atas 16 dihargai Rp4,5 ribu per kilogram.
Baca Juga:Diduga Frustrasi Putus Cinta, Remaja di Lampung Timur Gantung Diri
"Kami beli dengan harga murah karena penjual membludak, kalau kualitas relatif tergantung wilayah tanam. Bahkan setiap hari mobil yang ngantre timbang bisa sampai 20 jam karena terlalu banyaknya penjual jagung," kata Dimas salah seorang manajer perusahaan pembeli Jabung.
Kontributor : Agus Susanto