Upaya Dishut Lampung Menjaga Kelestarian Satwa Dilindungi di Hutan

dalam kawasan hutan lindung dibagi beberapa blok.

Wakos Reza Gautama
Kamis, 11 Januari 2024 | 22:15 WIB
Upaya Dishut Lampung Menjaga Kelestarian Satwa Dilindungi di Hutan
Ilustrasi seekor harimau sumatera (Panthera trigis sumatrae). Upaya Dishut Lampung menjaga kelestarian satwa dilindungi. [ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi]

SuaraLampung.id - Dinas Kehutanan Provinsi Lampung terus berupaya menjaga blok inti kawasan hutan lindung untuk melindungi habitat satwa dilindungi.

Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Lampung Yanyan Ruchyansyah mengatakan, dalam kawasan hutan lindung dibagi beberapa blok.

Pertama adalah blok inti yang merupakan kawasan untuk melindungi hutan, lalu ada blok khusus yang masuk dalam pengelolaan KPH, dan blok pemanfaatan untuk perhutanan sosial.

Untuk terus menjaga kelestarian habitat satwa sekaligus melindunginya, menurut Yanyan, pemerintah daerah melalui kesatuan pengelolaan hutan (KPH) akan terus menjaga blok inti yang tersebar di beberapa wilayah KPH di Provinsi Lampung.

Baca Juga:Jadi Tersangka Kasus Pengiriman 13 Kg Sabu, Sopir Travel Praperadilankan Polda Lampung

"Blok inti di Lampung yang ada di sekitar wilayah kesatuan pengelolaan hutan ini cukup banyak, dan masih banyak juga satwanya di sana. Sehingga akan terus dijaga untuk kelestarian habitatnya di blok-blok inti tersebut," ucapnya.

Yanyan merincikan blok-blok inti kawasan hutan lindung itu meliputi di KPH Batutegi sebanyak dua titik yakni di Bukit Rindingan dan di Way Rilau yang merupakan perbatasan dengan KPH Way Waya karena masih dalam satu bentang.

Kemudian blok inti pun terdapat di sekitar wilayah KPH Kota Agung Utara, sebab masih berhimpitan dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Lalu ada di blok inti sekitar KPH Way Pisang, KPH Pesisir Barat, dan berbagai KPH lainnya di Provinsi Lampung.

"Kalau di blok inti di sekitar KPH Kota Agung Utara sering ditemukan satwa dari TNBBS yang turun. Lalu ada blok inti lainnya tapi memang identifikasi satwa belum selengkap di KPH Batutegi karena kamera jebak yang dipasang belum merata," kata Yanyan.

Dia mengatakan selain berkomitmen untuk terus menjaga kelestarian satwa dengan melindungi blok inti hutan lindung, pihaknya pun akan bekerjasama dengan pihak terkait untuk melakukan identifikasi satwa yang dilindungi di blok-blok inti di sekitar KPH.

Baca Juga:Kampanye di Lampung, Prabowo Merasakan Kerasnya Genggaman Emak-emak

Kamera jebak ini akan dipasang selama 5 bulan di satu titik yang sama, dan karena ada keterbatasan tidak memiliki kamera jebak untuk mengidentifikasi satwa dilindungi maka akan bekerjasama dengan pihak terkait yang memiliki peralatan serta kemampuan teknis.

"Sebab dalam perlindungan satwa ini kita harus cepat mencari solusi untuk memantau, sebab satwa liar di beberapa titik dalam kondisi baik dan terjaga," kata dia. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini