Harga Teri Nasi Anjlok, Nelayan dan Pengepul di Lampung Timur Menjerit

Anjloknya harga teri nasi disebabkan kualitas teri yang dinilai buruk

Wakos Reza Gautama
Rabu, 10 Januari 2024 | 11:02 WIB
Harga Teri Nasi Anjlok, Nelayan dan Pengepul di Lampung Timur Menjerit
Proses penjemuran teri nasi di Labuhan Maringgai, Lampung Timur. [Suaralampung.id/Agus Susanto]

Sebagai pengepul, Hardiansyah tidak akan mungkin menolak pelanggannya berapapun jumlahnya harus tetap dibeli. Sementara saat ini hasil tangkap teri nasi berlimpah. Hardiansyah bisa membeli 7 ton dalam sehari.

Kepala Desa Muara Gadingmas Wahyono mengatakan, di desanya jumlah perahu kusus berburu teri nasi ada 200 unit, sehingga wajar produksi teri cukup berlimpah di musim baratan ini.

Dengan berlimpahnya hasil tangkap teri nasi dan murahnya harga teri saat ini, bukan hanya nelayan yang memiliki dampak, tapi pengepul juga berdampak .

Bahkan dampaknya bukan dari faktor harga saja melainkan fenomena cuaca juga menjadi faktor keluhan pengepul.

Baca Juga:Cak Imin Kembali Singgung Kemenhan di Lampung Timur: Masa Kena Hack

"Kalau nelayan mengeluh harga murah sehingga keuntungan sedikit. Pengepul juga mendapat harga rendah di Jakarta sana dan harus membeli dengan jumlah besar," kata Wahyono.

Pengaruh dari musim hujan, pengepul harus mengolah lebih dulu teri nasi yang di beli dari nelayan, jika sehari tidak bisa kering maka pengepul merugi sebab teri nasi tidak bisa dijual ke Jakarta.

Kontributor : Agus Susanto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini