Menurut Helmy, sengketa lahan ini sangat mudah memicu konflik horizontal di masyarakat. Dia mencontohkan kasus sengketa lahan PT Bumi Sentosa Abadi (PT BSA) dengan warga tiga kampung di Lampung Tengah.
"Kalau sengketa lahan bisa diselesaikan satu persatu maka akan memberikan iklim investasi yang baik," katanya.
Apa yang sudah dilalui di tahun 2023 ini menurut Helmy harus dijadikan refleksi agar bisa lebih baik di tahun mendatang. Helmy Santika menyebut diksi "refleksi" berarti adalah bercermin.
"Melihat di cermin, apa yang sudah kita lakukan dan belum kita lakukan," kata Helmy dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2023 Pemprov Lampung di Hotel Novotel, Senin (18/12/2023).
Baca Juga:Peran Dua Warga Aceh yang Membantu 4 Tahanan Kabur dari Rutan Polda Lampung
Dalam hal bercermin, Helmy mengatakan, apa yang terlihat adalah kebalikan. Dia menganalogikan sebagai kaum ibu yang sedang berias.
"Ibu-ibu kalau sedang bercermin pasang alis, kalau alisnya sudah benar tidak akan bercermin lagi. Tapi kalau alisnya belum betul dia akan terus," katanya.
Sehingga, dalam menyampaikan refleksi capaian tahun 2023, Helmy mengaku tidak akan memberikan poin keberhasilan mereka.
"Yang baik biarlah itu baik kita pertahankan kita tingkatkan. Saya ingin jujur, menyampaikan bahwa kami Polda Lampung selaku penanggung jawab di bidang kamtibmas, masih banyak kekurangan," kata Helmy.
Baca Juga:3 Ribu Personel Gabungan Diterjunkan dalam Pengamanan Natal dan Tahun Baru di Lampung