SuaraLampung.id - Laju inflasi di Provinsi Lampung pada bulan Oktober 2023 tetap terjaga. Data Bank Indonesia (BI) menyebut inflasi di Lampung periode Oktober di angka 0,30 persen.
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Lampung Budiyono mengatakan, inflasi pada bulan Oktober 2023 lebih rendah dibanding September sebesar 0,33 persen.
Meski tingkat inflasi di Lampung pada Oktober 2023 di atas tingkat inflasi nasional sebesar 0,17 persen, menurut Budiyono, inflasi IHK (indeks harga konsumen) yang terjadi di Oktober lalu masih tetap terjaga.
Menurut dia, tingkat inflasi yang masih terkendali di Lampung pada Oktober dipengaruhi oleh adanya deflasi pada beberapa komoditas seperti telur ayam ras, bawang merah, minyak goreng, cumi-cumi dan air kemasan.
Baca Juga:Jokowi Tegaskan Kepala Daerah Tak Mampu Tangani Inflasi Akan Dicopot Secepatnya
Budiyono mengatakan, penurunan harga telur ayam ras terjadi akibat permintaan yang terjaga rendah pada September-Oktober 2023.
Sementara penurunan harga bawang merah karena berlanjutnya periode panen bawang merah, dan harga minyak goreng turun karena sudah memasuki periode puncak panen kelapa sawit.
"Diharapkan tingkat inflasi masih tetap terjaga sehingga perekonomian tetap terjaga pula," kata dia.
Mengenai sumber terjadinya inflasi di bulan Oktober, Budiyono menyebutkan karena adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti cabai rawit sebesar 0,096 persen, cabai merah 0,083 persen.
Selanjutnya kenaikan juga terjadi pada komoditas beras 0,036 persen, bensin 0,051 persen dan jeruk sebesar 0,030 persen.
Baca Juga:The Fed: Suku Bunga Tinggi Harus Dipertahankan
"Kenaikan harga komoditas hortikultura dan tanaman pangan menjadi penyumbang utama inflasi di Oktober. Naiknya harga komoditas cabai ini akibat adanya penurunan pasokan di kabupaten produksi cabai yakni di Lampung Selatan, sekaligus ada penurunan kualitas cabai," ucap dia. (ANTARA)