Petambak Udang Vaname di Labuhan Maringgai Nganggur 5 Tahun karena Wabah, Mana Peran Pemerintah?

Berhentinya aktivitas petambak udang ini disebabkan wabah Acute hepatopancreatic necrosis disease (AHPND)

Wakos Reza Gautama
Selasa, 07 November 2023 | 07:05 WIB
Petambak Udang Vaname di Labuhan Maringgai Nganggur 5 Tahun karena Wabah, Mana Peran Pemerintah?
Saluran irigasi sebagai jalan sirkulasi air tambak dangkal sudah lebih 5 tahun. Ini Menjadi penyebab 60 persen lokasi tambak udang di Labuhan Maringgai, Lampung Timur, terbengkalai. [Suaralampung.id/Agus Susanto]

SuaraLampung.id - Selama lima tahun terakhir, petambak udang vaname di pesisir Lampung Timur, khususnya Kecamatan Labuhan Maringgai, banyak yang vakum.

Berhentinya aktivitas petambak udang ini disebabkan wabah Acute hepatopancreatic necrosis disease (AHPND) yaitu jenis penyakit yang menyerang udang vaname.

Hal tersebut dikatakan oleh pengurus kelompok tani tambak udang Surya Mina Lestari, Desa Muara Gadingmas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Dedi Cahyadi, Senin (6/11/2023) sore.

"Sudah lima tahunan banyak kawan-kawan petambak udang vaname menganggurkan lahannya karena serangan AHPND. Dan tidak pernah ada solusi dari pemerintah baik pendampingan atau hal lainnya," kata pria 38 tahun itu.

Baca Juga:Ibu Asal Sidoarjo Ini Ajak Puluhan Korban PHK Temukan Peluang Usaha dengan Gabung PNM Mekaar

Salah satu faktor penyebab penyakit AHPND adalah kurangnya pergantian air dalam tambak karena air laut tidak bisa masuk dalam tambak, dan sebaliknya air dalam tambak susah dibuang.

Hal itu kata Dedi disebabkan karena saluran irigasi yang dijadikan jalan masuknya air laut menuju tambak terjadi pendangkalan. Masalah ini menurut Dedi tidak pernah diperhatikan pemerintah.

"Sudah sering kali kami meminta pemerintah agar melakukan pengerukan lumpur pada irigasi agar sirkulasi air bisa berjalan lancar, namun tidak pernah ditanggapi," kata Dedi.

Mulai bulan Oktober 2023 ini ada pengerukan irigasi setelah adanya program dari kementerian kelautan dan perikanan. Program dimaksud yaitu pembangunan tambak seluas 5 hektare.

"Tambak yang sedang dibangun itu nanti akan dihibahkan ke kelompok tani, dari lokasi, bibit, pakan bahkan teknis disiapkan oleh kementerian," terang Dedi.

Baca Juga:Ditemukan Membusuk di dalam Sumur, Jasad Laki-laki Ditemukan di Lampung Timur

Adanya pembangunan tambak dari pemerintah ini, harapannya petambak tradisional bisa mendapat dampak positif minimal ada perbaikan saluran irigasi sehingga sirkulasi air laut mudah berganti.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lampung Timur Almaturidi mengatakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp2,1 miliar lebih untuk pembuatan tambak vaname di pesisir Desa Muara Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.

"Sampai saat ini proses pengerjaan tambak masih berjalan, dua alat berat jenis ekskavator masih mengerjakan perapian petak tambak dengan luas lima hektare," kata Almaturidi.

Rencana tambak Vaname yang dibangun oleh pemerintah dengan menyerap anggaran 2 miliar lebih itu akan diberikan kepada kelompok tani nelayan sebagai penggarap.

Almaturidi menjelaskan pengerjaan tambak dipastikan akan selesai di tahun 2023 ini setelah itu akan diserahterimakan kepada kelompok terpilih.

Untuk kelompok kata Almaturidi diserahkan sepenuhnya oleh Kepala Desa Muara Gading Mas untuk mencari kelompok yang memiliki SDM mumpuni dan memiliki pengalaman bertambak vaname.

"Dengan adanya tambak dari Kementerian Kelautan dan Perikanan bertujuan untuk mensejahterakan nelayan dan diharapkan bisa memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah Lampung Timur," terang Almaturidi.

Kontributor : Agus Susanto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak