Kronologi Pria Depresi di Pekon Ampai Dibunuh Ayah Kandung dan Kakaknya Sendiri

awalnya ada laporan masyarakat mengenai bunuh diri di rumah korban.

Wakos Reza Gautama
Selasa, 25 Juli 2023 | 14:51 WIB
Kronologi Pria Depresi di Pekon Ampai Dibunuh Ayah Kandung dan Kakaknya Sendiri
Ilustrasi Pembunuhan. Pria depresi di Pekon Ampai, Bandar Lampung, dibunuh ayah dan kakak kandungnya. [Antara]

SuaraLampung.id - Suhaibi, warga Pekon Ampai, Telukbetung Timur, Bandar Lampung, yang ditemukan meninggal dunia di rumahnya pada Minggu (23/7/2023) ternyata bukan korban bunuh diri.

Awalnya Suhaibi diduga korban bunuh diri saat ditemukan tak bernyawa bersimbah darah di rumah orang tuanya. Namun hasil penyelidikan menyimpulkan Suhaibi dihabisi oleh ayah dan kakak kandungnya.

Dua tersangka yaitu SR (61), ayah korban, dan kakak kandungnya inisial TR (43) telah ditangkap aparat Satuan Reskrim Polresta Bandar Lampung.

Kapolresta Bandar Lampung Kombes Ino Harianto mengatakan, awalnya ada laporan masyarakat mengenai bunuh diri di rumah korban.

Baca Juga:Polisi Bentuk Timsus Buru Pria Ngaku Tentara Penusukan Pemilik Warkop di Medan

"Lalu kami melakukan olah TKP dan melakukan penyelidikan, dengan mengumpulkan barang bukti dan mencatat keterangan para saksi," kata Kombes Ino Harianto saat ekspos di Mapolresta Bandar Lampung, Selasa (25/7/2023) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.

Kemudian polisi melakukan pendalaman, ditambah dengan hasil visum yang dikeluarkan dokter ada perbedaan informasi. Berawal olah TKP dan informasi yang didapat, polisi melakukan pengembangan dan memeriksa saksi orang tua, keluarga, dan lingkungan korban.

"Awalnya didapatkan informasi, korban ini ada kelainan jiwa atau depresi berlebihan. Sebelum dibunuh, pagi harinya itu korban marah-marah, dengan memegang sebilah pisau," ujar Ino Harianto.

Melihat itu, pelaku kakak korban berusaha membujuk dan memenangkannya tapi tidak bisa, bahkan menyerang kakaknya. Kemudian melihat anak laki-lakinya ribut, maka orang tuanya berusaha melerai, tapi sebelum melerai, pelaku SR mengambil sebilah pisau yang diselipkan di pinggang.

"Namun peleraian itu tidak digubris korban, bahkan orang tua (pelaku SR) diserang. Melihat itu, kakak korban (pelaku TR) masuk lagi dan menyerang balik adiknya," ungkap Kombes Ino.

Baca Juga:Judi Slot Berujung Duel Maut di Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia

Kemudian kakaknya memegang adiknya dengan tangan, lalu orang tua korban berusaha untuk menentramkan anaknya tapi tidak mampu. Pelaku SR kemudian langsung mencoba menusukkan pisau ke dada korban, tapi berhasil ditangkis korban.

Kemudian pelaku SR menusukkan pisaunya ke leher korban, hingga meninggal dunia. Disinggung terkait informasi korban pecandu narkoba, hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini