SuaraLampung.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memastikan cadangan beras yang ada saat ini mencukupi untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi menjelaskan saat ini jumlah ketersediaan beras yang tersimpan di gudang Bulog mencapai 36.000 ton. Jumlah tersebut mampu mencukupi konsumsi hingga Maret 2023.
"Telah dibicarakan dengan Bulog untuk cadangan beras cukup sampai Maret 2023, ditambah lagi pada periode November hingga Desember ini masih ada 500 hektare yang bisa dipanen. Meski saat ini adalah musim rawan karena baru masuk musim tanam," katanya.
Menurut dia, kehadiran 500 hektare lahan sawah yang siap untuk dipanen tersebut bisa mendorong penguatan cadangan pangan di Lampung, bahkan termasuk di wilayah Sumatera dan sekitarnya.
Baca Juga:Gerebek Tempat Kos di Kalirejo, Polisi Bongkar Tempat Pembuatan Uang Palsu
"Dengan adanya lahan sawah yang siap panen seluas 500 hektare, dan adanya cadangan beras di gudang Bulog tersebut dapat mencukupi konsumsi lokal ataupun menyumbang bagi daerah lainnya di Sumatera dan sekitarnya," tambahnya.
Menurut dia, meski sempat terjadi bencana banjir di sejumlah lokasi sentra tanaman padi, tetapi kerusakan yang disebabkan tidak terlalu mempengaruhi cadangan beras daerah.
"Terkait adanya banjir di beberapa lokasi seperti di Tanggamus hanya puso 5 hektare, dan di Lampung Selatan saat ini masih dalam pendataan mudah-mudahan tidak berpengaruh terhadap cadangan pangan daerah," ucapnya.
Ia mengatakan bagi petani yang sawahnya mengalami puso akibat banjir akan diberi bantuan penggantian benih, serta bagi yang ikut serta dalam KUR akan menerima asuransi petani.
"Kalau ada yang puso di kabupaten dan kota bisa mengajukan bantuan benih, ini akan diberikan selagi masih tersedia, dan yang ikut KUR akan dapat asuransi," ujar dia.
Baca Juga:Stok Beras Hingga Akhir Tahun Dipastikan Aman, Mentan Bilang Begini
Melalui adanya bantuan benih, KUR, dan program asuransi petani, ia mengharapkan tiga hal tersebut bisa menjadi antisipasi untuk mengatasi kerugian bagi petani dan membuat petani dapat terus berproduksi untuk menjaga ketahanan pangan daerah.
"Lampung ini juga ikut berkontribusi meski tidak banyak menyumbang bagi cadangan beras nasional, sehingga akan terus diupayakan agar cadangan beras daerah tercukupi dan produktivitas petani dan lahan pertanian terjaga," kata dia.
Saat ini, Lampung menjadi salah satu daerah penghasil komoditas pertanian salah satunya padi, dengan produksi padi Lampung pada 2021 mencapai 3,3 juta ton, dan pada 2022 telah dicanangkan peningkatan indeks pertanaman menjadi 400.
Sebelumnya, luas lahan baku sawah di Lampung pada 2019 tercatat mencapai 361.699 hektare, dengan 86.000 hektare diantaranya merupakan lahan rawa yang dapat digunakan sebagai lahan pertanian. (ANTARA)