Setelah menghabisi empat anggota keluarganya sendiri, Erwin sempat merokok dua batang. Setelah itu tersangka mengecek septic tank yang saat itu belum dicor.
Untuk menghilangkan jejak, tersangka membuang empat korban ke dalam septic tank. Yang pertama dimasukkan adalah korban Wawan lalu Siti Romlah, dilanjutkan Zainuddin dan,yang terakhir Zahra.
Jenazah para korban ditutupi kasur. Esok harinya Erwin mengecor septic tank secara permanen agar bau busuk dari jasad para korban tidak tercium.
Selanjutnya, Erwin membunuh Juwanda yang tak lain adalah adik tirinya atau anak dari korban Siti Romlah Pembunuhan ini terjadi sekitar bulan April 2022.
"Ini bermula dari perencanaan terlebih dahulu antara tersangka E dan anaknya tersangka DW alias W. Adapun rencana ini dilakukan oleh keduanya di Rumah Hengky," kata Teddy.
Tersangka Erwin mengatakan kepada tersangka DW untuk membunuh pamannya (korban Juwanda). Dari rumah Hengky, tersangka Erwin menggunakan sepeda motor ke Rumah Zainuddin guna memastikan korban Juwanda sudah tidur atau belum.
Setelah dipastikan Juwanda dalam keadaan tidur, Erwin langsung mengambil besi panjang di dapur.
"Tersangka E langsung memukul korban Juwanda sebanyak 2 kali di bagian leher. Ternyata Juwanda masih dalam keadaan hidup, tersangka E langsung mengambil tali. Sementara Tersangka DW ini berada di ruangan berbeda sembari menunggu perintah," ujarnya.
Erwin lalu mengikat tali ke tubuh Juwanda mulai dari kaki, tangan, hingga kepala. Pada saat mau membuang Juwanda, barulah DW hadir.
Baca Juga:Pengamat: Tragedi Kanjuruhan Adalah "Pembunuhan", Mana Tanggung Jawab PSSI?
"Tersangka E sempat mengecek septic tank yang dulu sempat dicor oleh tersangka E. Hal itu dilakukan tak lain agar bisa memasukkan korban Juwanda dalam septic tank itu. Namun, ternyata cor itu sudah tak bisa lagi dihancurkan. E tidak jadi mengubur korban Juwanda dalam septic tank," ucapnya.