Polemik Kostum Timnas Aljazair, Adidas Dituding Mencuri Warisan Budaya Maroko

Adidas merilis di Twitter foto jersey baru timnas Aljazair

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 30 September 2022 | 10:43 WIB
Polemik Kostum Timnas Aljazair, Adidas Dituding Mencuri Warisan Budaya Maroko
Ilustrasi timnas Aljazair. Desain kostum Timnas Aljazair diprotes Maroko karena dituding mencuri warisan budaya. [ANTARA/AFP/DANIEL BELOUMOU OLOMO]

SuaraLampung.id - Desain kostum sepak bola timnas Aljazair yang dirancang perusahaan olahraga asal Jerman Adidas menuai protes dari Maroko.

Maroko menuding Adidas telah mencuri warisan budaya Maroko yang dituangkan dalam desain kostum timnas Aljazair.

Seperti disiarkan AFP, Jumat (30/9/2022), pengacara Maroko Mourad Elajouti, atas nama kementerian kebudayaan negara ini, menyebut pola desain geometris yang dikenal sebagai "zellige" dan umum dalam mosaik keramik multiwarna Maroko, muncul di bagian atas kostum timnas Aljazair.

Dalam sebuah surat yang dikirimkan kepada CEO Adidas Kasper Rorsted, Elajouti menuntut penarikan kostum itu dalam waktu dua pekan karena diklaim "terinspirasi oleh seni" zellige Maroko.

Baca Juga:Headphone Tenaga Surya Adidas RPT-02 SOL Kini Bisa Dibeli di Indonesia

Dalam salinan surat yang dilihat AFP itu, pengacara Maroko mencela "perampasan budaya dan upaya untuk mencuri warisan budaya Maroko".

Pada 23 September, Adidas merilis di Twitter foto jersey baru timnas Aljazair untuk musim 2022-2023 yang dikatakan "terinspirasi oleh budaya dan sejarah".

Desainnya, menurut Adidas, terilhami Istana Mechouar di Tlemcen di barat laut Aljazair.

Maroko dan Aljazair sejak lama berselisih mengenai wilayah Sahara Barat yang disengketakan kedua negara yang menjadi tempat Front Polisario dukungan Aljazair menuntut merdeka dari Maroko.

Aljazair memutuskan hubungan diplomatik pada Agustus 2021 seraya menuduh Rabat melancarkan "tindakan bermusuhan" yang menurut Maroko "sama sekali tidak dapat dibenarkan".

Baca Juga:Harga 3 Jutaan! Headphone Tenaga Surya Adidas

"Kementerian Kebudayaan Maroko berhak menggunakan semua upaya hukum yang bisa dilakukan di hadapan pengadilan Jerman dan internasional," tambah pengacara itu dalam surat tersebut.

Dia juga mengancam akan membawa kasus itu "ke hadapan organisasi-organisasi yang berkaitan dengan perlindungan warisan dan hak cipta", termasuk Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO).

Wartawan dan pembawa acara TV Abdellah Tourabi termasuk di antara beberapa media sosial Maroko yang mengolok-olok langkah tersebut.

"Kita sedang mendalami hal absurd!" kata dia, seraya melontarkan sinisme bahwa apakah "Spanyol juga akan menggugat Maroko atas sebagian besar kuliner kita yang diambil dari Arab setelah mengambilnya dari Persia dan Turki yang dari siapa kita meminjam Kaftan dan simbol-simbol lainnya." (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini