Selesai PCR sekitar pukul 16.07, istri Ferdy Sambo dan rombongan kecuali asisten rumah tangga pergi ke rumah dinas di Duren Tiga, yang merupakan tempat kejadian perkara baku tembak.
Kira-kira berapa menit kemudian, Ferdy Sambo meninggalkan rumah pribadi dengan arah tidak menuju rumah dinas bersama ADC yang sama dengan motor patwal yang sama.
"Baru berapa menit berjalan, kelihatan motor patwal berhenti, mobil berhenti. Kata penyidik, itu karena ada telepon dari ibu ke Pak Ferdy yang menjelaskan ada masalah ini," ujar Taufan.
Mobil Irjen Ferdy Sambo berusaha berbalik begitu pun motor patwal namun kesulitan karena jalan yang sempit sehingga Ferdy Sambo berlari ke rumah dinas.
Baca Juga:Pengacara Istri Ferdy Sambo Protes Soal Pemakaman Secara Kedinasan, Ini Komentar Ayah Brigadir J
"Ga berapa lama, ibu kembali ke rumah didampingi asisten yang menunjukkan wajahnya menangis. Kenapa kami bisa mengatakan menangis? Karena CCTV nya sangat clear, kualitas tinggi," papar Taufan.
Setelah itu ada mobil provost, macam-macam sampai ada mobil yang bergerak ke rumah sakit.
Sempat Telepon Kekasih
Menurut Taufan, beberapa menit sebelum peristiwa baku tembak terjadi, Brigadir J sempat menelepon kekasihnya Vera sekitar pukul 16.31.
Saat teleponan, Brigadir J sempat bilang sebentar-sebentar lalu berpindah tempat karena ada terlalu banyak suara di situ.
Baca Juga:LPSK Ingatkan Bakal Tolak Perlindungan Istri Irjen Ferdy Sambo, Karena Tak Bisa Dimintai Keterangan
"Karena di situ kumpul teman-teman yang lain, ngobrol-ngobrol ketawa-ketawa sehingga dia (Brigadir J) bergeser," ujar Taufan.