Politisi PDIP Ungkap Keinginan Luhut Jadi Cawapres, Sudah Siapkan Uang Ratusan Miliar

Luhut menyatakan keinginannya menjadi cawapres kepada sejumlah anggota DPR.

Wakos Reza Gautama
Kamis, 14 Juli 2022 | 07:20 WIB
Politisi PDIP Ungkap Keinginan Luhut Jadi Cawapres, Sudah Siapkan Uang Ratusan Miliar
Ilustrasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut pernah punya keinginan menjadi cawapres. [Instagram/luhut.pandjaitan]

SuaraLampung.id - Politisi PDIP Panda Nababan mengungkap keinginan Luhut Binsar Pandjaitan menjadi calon wakil presiden (cawapres). 

Niatan Luhut menjadi cawapres mendampingi Jokowi ini terjadi jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

Kisah Luhut ingin menjadi cawapres ini tertuang dalam buku otobiografi Panda Nababan Lahir Sebagai Petarung dalam buku dua Dalam Pusaran Kekuasaan.

Menurut Panda Nababan, ia pernah diminta Luhut mengundang sejumlah anggota DPR lintas Fraksi untuk bertemu.

Baca Juga:Tampilan Baru, Armada Kendaraan Listrik GrabElectric Meluncur di Area Parkir Kemenko Marves

Pada pertemuan yang berlangsung di kantor Luhut di kawasan Kuningan, Luhut menyatakan keinginannya menjadi cawapres kepada sejumlah anggota DPR.

“Kalau kalian tidak setuju dengan saya, paling tidak kalian janganlah menghalangi saya,” kata Luhut saat itu sebagaimana dikisahkan Panda.

Untuk memuluskan niatannya, Luhut membentuk tim sukses yang diisi teman-teman AKABRI angkatan 1970, angkatan Luhut.

Tim sukses ini diberi nama Bravo 5 yang bertugas menggalang dukungan untuk Luhut dari seluruh Indonesia.

Sebagai bentuk keseriusannya, Luhut bahkan sudah menyiapkan uang cash Rp200 sampai Rp300 miliar.

Baca Juga:Drama Minyak Goreng Curah: Luhut Wajibkan PeduliLindungi Atau KTP, Mendag Zulkifli Hasan Bagi-Bagi Gratis Tapi Politis

Luhut bersama Tim Akabri 70 menggelar pertemuan dengan tokoh partai politik, termasuk Panda Nababan  dan rekan bisnis di rumahnya.

Luhut lalu meminta pendapat para tamunya mengenai rencananya maju sebagai cawapres termasuk Panda Nababan.

Panda kemudian menceritakan mengenai karir Jokowi dari Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga Presiden RI.

Kata Panda, saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo, ia memilih wakilnya FX Hadi Rudiatmo beragama Katolik.

Setelah Jokowi menjadi Gubernur DKI, Hadi Rudiatmo yang beragama Katolik menjadi Wali Kota Solo.

Saat Jokowi menjadi Gubernur DKI, dia berpasangan dengan Ahok beragama Kristen. Begitu Jokowi menjadi Presiden, ia meninggalkan Ahok menjadi Gubernur DKI.

“Apakah tradisi itu nanti diteruskan, Saudara Luhut? Apa iya, jika nanti ada apa-apa, wakilnya yang Kristen sudah bisa diterima elit politik Indonesia untuk menjadi Presiden?

“Apakah kondisi ini nantinya tidak menjadi kontraproduktif terhadap pencalonan Jokowi sebagai Presiden?” kata Panda ke Luhut.

Belum selesai Panda bicara, Luhut langsung memotong.

“Sudah, jangan diteruskan. Aku sudah menangkap apa yang kau mau. Dengan ini saya nyatakan, saya tidak maju menjadi cawapres,” tegas Luhut.

Mendengar pernyataan Luhut ini, sejumlah jenderal angkatan Luhut langsung mengangkat jempol di bawah meja yang ditujukan ke Panda.

Mereka segan membantah omongan Luhut pada pertemuan itu sehingga begitu Panda bicara seperti itu mereka senang.

“Konsentrasi kita sekarang memperkuat Bravo 5 mendukung Jokowi,” kata Luhut bersemangat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini