Wawancara dengan Khalifah Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja: Jika Tidak Taat Pancasila Berdosa

wawancara jurnalis Suara.com Ahmad Amri dengan Khalifah Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 03 Juni 2022 | 08:10 WIB
Wawancara dengan Khalifah Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja: Jika Tidak Taat Pancasila Berdosa
Khilafah Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja diwawancarai di Kampung Khilafah, Desa Karang Sari, Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan, Kamis (2/6/2022) malam. [Suaralampung.id/Ahmad Amri]

SuaraLampung.id - Beberapa waktu lalu viral konvoi kendaraan menyebarkan selebaran khilafah yang menggunakan atribut organisasi Khilafatul Muslimin

Sejumlah pihak menganggap Khilafatul Muslimin sebagai organisasi radikal karena mengusung konsep khilafah. 

Bahkan Densus 88 meminta masyarakat terhadap organisasi Khilafatul Muslimin karena pimpinannya pernah ditangkap atas aksi teror. 

Bagaimana tanggapan Khilafatul Muslimin terhadap tudingan radikal itu? Apakah benar Khilafatul Muslimin ingin mengganti dasar negara dengan Khilafah?

Baca Juga:Polda Metro Jaya Sebut Konvoi Pemotor Beratribut Khilafah di Jaktim Langgar UUD 1945

Berikut wawancara jurnalis Suara.com Ahmad Amri dengan Khalifah Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja di Kampung Khilafah di Desa Karang Sari, Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan, Kamis (2/6/2022) malam.

W: Saat ini viral video konvoi menyebar selebaran khilafah yang dilakukan orang dengan atribut Khilafatul Muslimin. Apakah benar yang ada di video itu anggota Khilafatul Muslimin?

AQB: Iya benar memang sengaja kami menyebarkan selebaran untuk menghilangkan pemikiran keliru tentang khilafah maka maklumatnya itu harus disebarkan.

Penyebaran maklumat tentang Khilafatul Muslimin agar umat islam secara umum mengetahui telah terbentuk organisasi Islam sebagai wadah umat islam berjamaah dengan sistem kekhalifahan atau Khilafatul Muslimin.

W: Dalam rangka kegiatan apakah konvoi tersebut?

Baca Juga:Khilafatul Muslimin Muncul Berdekatan dengan Hari Lahir Pancasila, GP Ansor Khawatirkan Hal Ini

Penyebaran maklumat rutin dilakukan setiap wilayah, setiap tiga bulan sekali supaya masyarakat tahu dan tidak keliru tentang Khilafatul Muslimin.

W: Apakah memang Khilafatul Muslimin ingin mendirikan negara khilafah di Indonesia? Jika ya, bukankah itu bertentangan dengan dasar negara Indonesia? Seperti apa tanggapan anda?

Ada anggapan Khilafatul Muslimin anti Pancasila dan UUD 45, itu keliru. Jika tidak taat terhadap Pancasila dan UUD 45 justru berdosa dan masuk neraka.

Semua anggota khilafatul Muslimin berjanji, melalui proses bai'at dengan janji setia dan patuh pada pimpinan untuk membela negara dan berlaku seluruh dunia untuk bersatu seperti zaman Rosul SAW yaitu Piagam Madinah.

Jadi yang bergabung dalam Khilafatul Muslimin tidak hanya umat Islam saja, ada juga nonmuslim, seperti sejarah Piagam Madinah, dengan syarat bai'at berjanji setia dan patuh pada pimpinan atau khalifah.

Jika umat Islam dengan cara Islam dan bagi nonmuslim sesuai dengan keyakinannya.

W: Banyak anggota Khilafatul Muslimin ditangkap karena terlibat aksi terorisme. Mengapa itu bisa terjadi? Apakah karena Khilafatul Muslimin mengajarkan radikalisme dan kekerasan?

Oh enggak,enggak ada dan sampai hari ini enggak pernah dengar siapa itu.Pernah enggak dengar, Khilafatul Muslimin melakukan demonstrasi sekali saja? Justu kami kontra soal itu (paham radikal) makanya kami buat maklumat itu dalam rangka ibadah.

W: Apakah benar anda pernah menjadi bagian dari NII?

Iya betul saya pernah gabung dengan NII. Dulu waktu di NII, saya nggak tanggung-tanggung, banyak tentara dan polisi kami bunuh, berontak melawan negara ini.

Setelah saya ditahan atas petunjuk Allah saya ngerti. Saya diancam sama mereka. Saya nangis dari abis magrib sampai pagi enggak bisa tidur, diancam neraka. Maka saya bubarin, umumkan kekhalifahan.

Kontributor : Ahmad Amri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini