Paus Fransiskus Kritik Penggunaan Gandum Sebagai 'Senjata Perang' Rusia-Ukraina

Paus Fransiskus bahkan sampai mengatakan gandum tidak dapat digunakan sebagai "senjata perang".

Wakos Reza Gautama
Kamis, 02 Juni 2022 | 08:10 WIB
Paus Fransiskus Kritik Penggunaan Gandum Sebagai 'Senjata Perang' Rusia-Ukraina
Ilustrasi Paus Fransiskus. Paus Fransiskus kritik penggunaan gandum sebagai "senjata perang" Rusia-Ukraina. [Dok.Antara/Reuters]

SuaraLampung.id - Paus Fransiskus mengimbau pihak berwenang untuk mencabut larangan ekspor gandum dari Ukraina.

Paus Fransiskus bahkan sampai mengatakan gandum tidak dapat digunakan sebagai "senjata perang".

"Larangan ekspor gandum dari Ukraina sangat mengkhawatirkan karena kehidupan jutaan orang bergantung pada itu, terutama di negara-negara miskin," kata Fransiskus kepada ribuan umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Rabu (1/6/2022).

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang mengatakan krisis pangan global memburuk, sedang mencoba menengahi kesepakatan untuk membuka blokir ekspor gandum Ukraina, meskipun para pemimpin Barat menyalahkan Rusia karena meminta tebusan dunia dengan memblokade pelabuhan-pelabuhan Ukraina.

Baca Juga:Skotlandia vs Ukraina, Oleksandr Zinchenko: Kami Akan Berikan Segalanya

“Saya mengimbau dengan sepenuh hati agar segala upaya dilakukan untuk mengatasi masalah ini, untuk menjamin hak universal atas nutrisi. Tolong! Jangan gunakan gandum, bahan makanan pokok, sebagai senjata perang,” ujar Paus Fransiskus, yang disambut tepuk tangan meriah dari kerumunan.

Selain kematian dan kehancuran yang disebabkan invasi Rusia ke Ukraina, perang dan upaya Barat untuk mengisolasi Rusia sebagai hukuman telah membuat harga gandum, minyak goreng, pupuk, dan energi melonjak---merugikan pertumbuhan global.

Paus sering mengutuk invasi dan pertumpahan darah yang disebabkan oleh apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus".

Namun, audiensi umum pada Rabu adalah pertama kalinya dia berbicara secara rinci tentang krisis pangan global yang ditimbulkan oleh perang tersebut.

Ukraina berusaha mati-matian untuk mengekspor simpanan gandum yang besar melalui jalan darat, sungai, dan jalur kereta api untuk membantu mencegah krisis.

Baca Juga:Penjualan Mobil di Eropa Diperkirakan Turun, Akibat Invasi Rusia ke Ukraina

Namun, Ukraina tidak memiliki peluang untuk mencapai target ekspor kecuali Rusia mencabut blokade pelabuhan di Laut Hitam, kata seorang pejabat pertanian pekan lalu. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini