"Gua ga kepikiran. Karena gua sekarang ngomong banyak orang, terus mereka ngomongnya valuasi. Gua taunya valuasi itu PT perusahaan non entertainment. Nah sekarang semua entertainment mau divaluasiin. Nah gua mikir dulu gua punya channel dengan voice yang besar itu kan valuasi," beber Kajo.
Menurut Raditya Dika, valuasi erat kaitannya dengan matriks seperti jumlah views. Kajo mengaku paham dengan matriks tapi dirinya tidak menerima penilaian berdasarkan matriks.
"Sampe sekarang? Trus yang lu sesalin apa? Kenapa lu bilang tadi nyesel?" selidik Radit
"Ga nyesel sih. Gua dilema antara idealis atau berkompromi. Tapi gua sadar kayanya harus berkompromi. Seiring lu dewasa sadar dunia ini bukan lu doang. Banyak orang. Kalo gua cuma ngotot ini pemikiran gua, gua nya ga maju-maju," ucap Jovial.
Jovial lalu menjelaskan lagi mengapa dirinya memutuskan pensiun dari YouTube. Menurutnya, keputusan Youtube memperlebar jangkauan penonton dengan mengajak orang-orang televisi bergabung disesalinya.
Karena dengan begitu, tontonan di YouTube menjadi sama dengan televisi yang mengedepankan aspek sensasi, drama dan lainnya.
"Ujung-ujungnya secara entertainment ga ada perkembangan. Tontonan kita tahun 2022 ga ada beda sama tahun 2010, 2000, 90. There is no growth. Tontonan kita sama sensasi, drama, dll. Padahal gua kira Youtube di awal bisa mendobrak itu semua dan itu fail," Kajo memberi penjelasan.
"Oke berarti lu ga akan bikin lagi karena kan lu bilang lu uda pensiun?" Raditya coba memastikan.
"Gua mau," jawab Kajo.
"Mau akan balik (ke Youtube)?" tanya Raditya.
Kajo menyatakan ingin kembali ke Youtube bersama adiknya Andovi namun bukan dalam bentuk Skinny Indonesia.
Raditya Dika mengingatkan Kajo pasti akan diserang netizen jika memang kembali ke YouTube.
"Pasti bakal diserang. Di Narasi banyak yang ngomong tuh kan balik lagi ke Youtube," tutur Jovial Da Lopez.