Kala itu dia menyaksikan para pesenam ritmik beraksi dengan cantik di atas arena senam saat Olimpiade 2012 dihelat di London.
Ia langsung berterus terang kepada kedua orang tuanya, Andy dan Christina Narendra, bahwa dia mencintai senam ritmik dan ingin menyelami hubungan serius dengan salah satu cabang dari ibunya olahraga itu.
Restu dari kedua orang tuanya itu akhirnya mengantarakan Sutji memulai hidup baru bersama senam ritmik.
Setahun berusaha mengenali dan mendalami senam ritmik, Sutji akhirnya memulai petualangan baru dengan mengikuti kompetisi untuk menguji kemampuannya.
Baca Juga:Sutjiati Narendra Ingin Berangkat Sendiri ke SEA Games 2021, tapi Bonus PON Papua Belum Cair
Dia pun terus maju mengarungi kompetisi demi kompetisi di benua Amerika bahkan hingga benua Eropa, keterampilannya pun semakin terasah dan kian matang.
4. Jadi Timnas Amerika
Berkat kecakapannya dalam bersenam ritmik tingkat mancanegara itu, Sutji pernah menjadi bagian dari tim nasional Amerika.
Namun pada 2017, dia terpanggil menjalani jenjang yang lebih tinggi.
Sutji pun bersama keluarganya memutuskan memulai babak baru dengan pergi ke kampung halaman ayahnya, Indonesia.
Tepatnya di Lampung, Sutji menambatkan hatinya di Indonesia, memulai karir profesionalnya sebagai atlet senam demi membela Bumi Pertiwi.
5. Bibit Unggul Atlet Senam Ritmik
Pelatih senam ritmik Lampung Yuli Yanti melihat dengan cermat bahwa Sutji adalah bibit unggul yang bisa tumbuh di Indonesia, mekar dan memesona dunia.
Tanpa butuh waktu berlama-lama, dengan mudah Sutji pun menjalani beragam latihan yang disiapkan Yuli Yanti.
“Dia anaknya easy going, dalam satu minggu sudah bisa beradaptasi dengan mudah. Saya pun bisa bicara Bahasa Inggris jadi tidak terkendala bahasa. It’s easy, dia anak yang tidak neko neko. Apapun program yang disiapkan, dimakan sama dia untuk latihannya,” ujar Yuli menjelaskan kemampuan Sutji.
Betul saja, dalam waktu empat tahun terakhir bersama pelatihan yang diberikan oleh tim senam ritmik Lampung karir Sutji semakin melejit. (ANTARA)