Gagal Juara All England 2022, The Daddies Fokus pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022

Pasangan berjuluk The Daddies itu sebetulnya berpeluang menambah koleksi gelar dalam Kejuaraan Dunia

Wakos Reza Gautama
Selasa, 22 Maret 2022 | 18:20 WIB
Gagal Juara All England 2022, The Daddies Fokus pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022
Ilustrasi Pebulu tangkis ganda putra nasional Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Pasangan The Daddies fokus pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022. [Antaranews/Roy Rosa Bachtiar]

SuaraLampung.id - Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan / Hendra Setiawan atau The Daddies mulai fokus pada BWF World Championships atau Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022

Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis atau BWF World Championships dijadwalkan digelar di Tokyo, Jepang, 21-28 Agustus mendatang.

Pasangan berjuluk The Daddies itu sebetulnya berpeluang menambah koleksi gelar dalam Kejuaraan Dunia yang berlangsung di Huelva, Spanyol, akhir tahun lalu sebelum PP PBSI memutuskan menarik keikutsertaan seluruh atlet Indonesia dari turnamen tersebut.

Ahsan/Hendra pun bertekad merebut gelar juara dunia keempatnya tahun ini untuk menambah catatan gelar mereka yang telah diraih pada Kejuaraan Dunia 2013, 2015, dan 2019.

Baca Juga:Usai All England, Ahsan/Hendra Bidik Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022

"Kami senang bisa bermain dalam final (All England). Junior kami bermain dengan baik dan layak untuk menang," kata Hendra kepada Badminton Eropa pada Selasa (22/3/2022).

“Setelah ini, kami harap bisa tampil baik dalam Kejuaraan Dunia," lanjut dia.

The Daddies belum lagi mencicipi gelar juara sejak BWF World Tour Finals 2019 di Guangzhou, China.

Pada 2021, Ahsan/Hendra juga hanya menjadi runner-up BWF World Tour Finals 2020 di Thailand karena dikalahkan wakil Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-Lin, dalam final.

Setelah itu, capaian terbaik mereka hanya sampai babak perempat final seperti saat tampil dalam French Open dan Hylo Open 2021.

Baca Juga:Debut yang Sempurna, Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri Jadi Juara All England 2022

Ahsan/Hendra kemudian gagal merebut gelar ketiga All England karena dikalahkan juniornya, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, pada partai puncak dalam dua gim.

Kemenangan Bagas/Fikri bisa dibilang tak diduga karena selain tak diunggulkan, mereka juga sebelumnya belum pernah menginjakkan kaki sampai babak final, bahkan dalam turnamen BWF level Super 300 sekali pun.

Pasangan muda pelapis ganda putra Indonesia itu sebelumnya pernah menjadi runner-up Belgian International Challenge 2021, sisanya hanya mampu menembus perempat final seperti saat tampil dalam Denmark Open 2021 lalu. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini