Vaksinasi Booster Triwulan I 2022 Gunakan Vaksin AstraZeneca

Pada triwulan pertama 2022, vaksinasi booster menggunakan vaksinAstraZeneca.

Wakos Reza Gautama
Minggu, 30 Januari 2022 | 13:53 WIB
Vaksinasi Booster Triwulan I 2022 Gunakan Vaksin AstraZeneca
Ilustrasi Vaksin AstraZeneca. Vaksinasi booster triwulan I 2022 gunakan vaksin AstraZeneca. [Dok: AstraZeneca]

SuaraLampung.id - Pemerintah mulai melaksanakan vaksinasi booster atau dosis penguat.

Pada triwulan pertama 2022, vaksinasi booster menggunakan vaksin AstraZeneca.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmidzi mengatakan penggunaan vaksin AstraZeneca pada vaksinasi booster triwulan I 2022 karena stoknya yang cukup banyak.  

Nadia mengatakan vaksin AstraZeneca dapat digunakan dengan interval delapan hingga 12 pekan, tapi untuk mempercepat pencapaian dosis primer maka vaksin AstraZeneca diberikan dengan interval delapan pekan sejak penerimaan vaksin primer dosis lengkap.

Baca Juga:PAPDI Beri Imbauan tentang Pemberian Vaksinasi Booster Covid-19

Ia mengatakan pelaksanaan vaksinasi program dosis booster dapat dilaksanakan secara serentak di seluruh kabupaten/kota bagi masyarakat umum tanpa menunggu target capaian 70 persen dan cakupan dosis 1 lansia minimal 60 persen.

Syarat penerima vaksin dosis booster antara lain, calon penerima vaksin menunjukkan NIK dengan membawa KTP/KK atau melalui aplikasi PeduliLindungi, berusia 18 tahun ke atas, telah mendapatkan vaksinasi primer dosis lengkap minimal enam bulan sebelumnya.

Regimen dosis lanjutan (booster) yang diberikan pada triwulan pertama tahun 2022 yaitu untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac maka diberikan vaksin AstraZeneca, separuh dosis (0,25 ml), atau vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml).

Untuk sasaran dengan dosis primer AstraZeneca maka diberikan vaksin Moderna, separuh dosis (0,25 ml), bisa juga vaksin Pfizer, separuh dosis (0,15 ml), atau vaksin AstraZeneca, dosis penuh (0,5 ml).

"Seluruh ketentuan itu telah melalui kajian para pakar ilmu kesehatan seperti Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta kalangan akademisi," katanya. (ANTARA)

Baca Juga:Vaksinasi Booster di Lampung Sudah Dibuka untuk Masyarakat Umum

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini