SuaraLampung.id - Gelombang tinggi dan angin kencang melanda perairan Selat Sunda. Akibatnya sejumlah kapal ferry kesulitan bersandar ke dermaga.
GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Hasan Lessy mengakui bahwa perairan Selat Sunda saat ini dilanda gelombang tinggi dan angin kencang.
Kondisi gelombang tinggi dan angin kencang di perairan Selat Sunda, kata dia, biasa terjadi akhir November hingga awal Maret.
"Kondisi seperti ini biasa terjadi di sekitar perairan Merak saat akhir November hingga awal Maret," kata Hasan, Rabu (24/11/2021) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.
Baca Juga:Warga Tertimpa Pohon Akibat Angin Kencang di Tanah Abang, Memar di Wajah
Menurut Hasan yang juga mantan GM PT ASDP Indonesa Ferry Cabang Bakauheni itu, gelombang tinggi tersebut membuat waktu pelayaran kapal dari Merak ke Bakauheni dan sebaliknya jadi lebih lama.
"Biasanya waktu tempuh penyeberangan berkisar dua jam untuk kapal reguler dan satu jam untuk kapal eksekutif. Namun dengan kondisi ini, waktu perjalanan bisa lebih dari itu," kata Hassan Lessy.
Meski demikian, pelayaran di jalur Merak Bakauheni tetap berjalan dengan aman.
Pihaknya tetap menjalankan standar operasional prosedur (SOP) seperti pemeriksaan semua perlengkapan keamanan dilakukan secara berkala oleh pihak berwenang.
Dia juga meminta agar penumpang tidak usah khawatir karena semua aspek keselamatan tetap menjadi prioritas.
Baca Juga:Laut Tak Bersahabat, Nelayan Sukabumi Pilih Hilang Penghasilan Ketimbang Hilang Nyawa
"Nakhoda kapal di penyeberangan Merak-Bakauheni semua profesional dan mengetahui kondisi cuaca di sekitar. Mereka update info cuaca dari BMKG," kata Hasan.